GW MO KHILAFAH, LO MO APA ?! Hare Gene Demokrasi? Gile aja lo bro !! Demokrasi ? nggak deh ..!! Demokrasi= basi !! tau galo ?? Demokrasi itu belenggu, kawan Cuma dua solusi : Syariah dan Khilafah. Yoi Ga Choy !!?

Senin, 18 Juli 2011

Kritik Terhadap Harakah Islam Yang Mengakui Sistem Thaghut

Pengantar

Setelah hancurnya Khilafah tahun 1924, banyak harakah Islam bangkit berjuang untuk mengembalikan kejayaan Islam. Berbagai harakah Islam ini berjuang dengan tujuan, ide, dan metode perjuangan masing-masing. Meski berbeda-beda, namun insya Allah semuanya mendapat ridha Allah SWT selama mereka ikhlas berjuang untuk Islam.
Hanya saja, tak semua perjuangan itu relevan dengan masalah utama (qadhiyah mashiriyah) umat Islam atau sesuai dengan tuntutan ajaran Islam dalam perubahan. Jadi ikhlas saja tidaklah cukup, meski keikhlasan memang tuntutan mendasar dalam amal perjuangan. Keikhlasan harus disertai dengan pemahaman akan hukum-hukum Islam serta tuntutan ajaran Islam dalam perubahan.

Masalah Utama Umat Islam dan Tipologi Harakah Islam

Islam tak diragukan lagi adalah agama yang komprehensif, yaitu bukan sekedar agama spiritual, tapi juga mengatur segenap aspek kehidupan. Islam adalah agama dan negara. Maka dari itu, sejak Rasulullah SAW diutus sebagai nabi dan rasul, yang menjadi masalah utama umat Islam adalah bagaimana mengamalkan agama Islam secara menyeluruh dalam kehidupan bernegara.

Rasulullah SAW telah berhasil mewujudkan Islam dalam kehidupan bernegara sejak beliau menegakkan Daulah Islamiyah di Madinah. Inilah yang kemudian dilanjutkan oleh khalifah-khalifah sesudah beliau selama sekitar 1300 tahun hingga hancurnya Khilafah di Turki tahun 1924. Sejak saat itulah umat Islam hidup terpecah belah dalam puluhan sistem thaghut sekuler dan hidup tertindas karena menjadi sasaran penghisapan dan penjajahan Barat.

Maka dari itu, selama Islam adalah agama dan negara, bukan sekedar agama spiritual, setiap perjuangan harakah Islam wajib memperhatikan masalah ini dalam perjuangannya. Inilah yang disebut masalah utama umat, yaitu mengamalkan seluruh ajaran Islam dalam kehidupan bernegara dalam bingkai negara Khilafah.

Dengan demikian, perjuangan harakah Islam seharusnya terfokus pada dua hal.
Pertama, membebaskan umat Islam dari penjara sistem thaghut sekuler yang telah memecah belah umat Islam dan menjadikan mereka tak berdaya menghadapi hegemoni Barat. Kedua, mengembalikan umat dalam satu institusi politik pemersatu umat, yaitu negara Khilafah Islam.

Penguasa Dunia Islam sebagai pemimpin sistem thaghut itu sangat memahami hal ini. Maka mereka pun melakukan serangkaian strategi untuk membendung dan menjinakkan harakah-harakah Islam. Mereka berhasil sehingga akhirnya harakah-harakah Islam terbelah menjadi dua tipe utama. Pertama, harakah Islam ideologis yang tidak tersesatkan oleh realitas. Harakah jenis ini sangat paham bahwa untuk mengatasi masalah umat Islam caranya adalah merombak total sistem sekuler yang ada serta memimpin umat untuk menerapkan seluruh hukum Islam dalam negara Khilafah.

Kedua, harakah Islam pragmatis yang disesatkan oleh realitas, yang tidak sadar akan masalah umat, mengakui keabsahan sistem yang ada, serta berjuang dari dalam sistem.

Bertolak dari kondisi umat Islam yang kini hidup tercerai berai dalam sistem thaghut, maka yang dilakukan harakah Islam seharusnya adalah mengubah total sistem thaghut itu, seperti yang dilakukan harakah Islam ideologis.

Perubahan ini berarti tidak mengakui keabsahan sistem thaghut (sekuler) yang ada, karena sistem bikinan penjajah ini hakekatnya adalah musuh Islam dan pelayan kaum penjajah. Perubahan ini juga harus dilakukan dari luar sistem untuk menghancurkannya, bukan dari dalam sistem seperti yang dilakukan harakah Islam pragmatis dengan berpartisipasi dalam kabinet dan parlemen.

Perubahan ini berarti juga harus disertai upaya memimpin umat untuk memahami dan mengamalkan Islam secara sahih. Yaitu Islam sebagaimana diterapkan Rasululah SAW dan para khalifah sesudahnya dalam negara Khilafah, yang akan menyatukan umat yang terpecah belah dan mengembalikan kemuliaan mereka yang terampas oleh kaum penjajah.

Memang penguasa zalim Dunia Islam lebih suka memelihara harakah Islam pragmatis. Sebab dari dua tipe harakah Islam yang ada, harakah pragmatis tidak mengajak umat untuk mengubah sistem thaghut secara total, bahkan mengakui keabsahannya. Harakah pragmatis pada prinsipnya memang bersedia hidup dalam sistem thaghut yang zalim. Maka sistem thaghut tak akan khawatir terhadap harakah pragmatis semacam ini, walaupun harakah ini menggembar-gemborkan slogan ”Islam Adalah Solusi,” atau ”Kami Ingin Syariah Islam,” atau bahkan slogan ”Kami Ingin Khilafah.” Semua ini tak mengkhawatirkan sistem thaghut, selama harakah pragmatis ini telah mengakui keabsahan sistem sekuler yang ada.

Dengan demikian, harakah pragmatis ini telah melakukan penyesatan politik yang dapat menyimpangkan umat dari perjuangan yang benar. Karena keterlibatan harakah pragmatis dalam sistem thaghut berarti melegitimasi sistem thaghut sekaligus mempersulit harakah ideologis untuk menghancurkan sistem thaghut yang ada. Dan perlu dicatat, kebijakan penguasa Dunia Islam yang seperti ini telah didukung oleh Barat.

Strategi Barat Menghadapi Harakah Islam

Barat telah membagi kaum muslimin menjadi dua golongan utama, yaitu golongan fundamentalis (ekstremis) dan golongan moderat. Dari keduanya Barat hanya mendukung golongan moderat, dan bahkan mendudukkannya ke kursi kekuasaan, karena golongan moderat memang tidak menimbulkan bahaya bagi sistem politik di Dunia Islam dan bagi eksistensi Barat di Dunia Islam. Inilah garis besar Barat untuk menyesatkan harakah-harakah Islam.

Contoh nyata untuk strategi Barat itu adalah apa yang terjadi pada Partai Keadilan dan Pembangunan (PKP) pimpinan Recep Tayyip Erdogan di Turki. Turki tetap saja sekuler, dan bahkan menjalankan kebijakan AS dan Israel, meskipun PKP telah berhasil berkuasa. Inilah bukti nyata bahwa PKP telah menjadi harakah Islam yang disesatkan Barat sehingga PKP justru menjadi agen dan kepanjangan tangan dari kepentingan Barat.

Sayangnya, banyak generasi muda umat yang terkecoh dengan harakah pragmatis seperti PKP. Mereka menganggap PKP yang berhasil meraih kekuasaan telah melayani kepentingan Islam dan umat Islam. Padahal, dengan tinjauan sekilas saja, akan terlihat PKP sangat jauh dari ajaran dan politik Islam. Buktinya, PKP mengumumkan tidak akan memusuhi Barat (penjajah), mempercayai demokrasi, ingin menjadi bagian Eropa, serta menjadi sekutu Israel dan mengadakan perjanjian militer dengannya. PKP juga berpartisipasi dalam operasi militer NATO di Afghanistan untuk memerangi Islam dan umat Islam di sana. Dan lebih dari semua itu, PKP adalah pendukung ide-ide Mustafa Kamal Ataturk, manusia hina yang menjadi musuh Islam nomor satu dan penghancur Khilafah.

Harakah seperti PKP ini yang amat didambakan Barat, sehingga Barat berusaha mewujudkannya di berbagai negara di Dunia Islam. Tujuannya adalah untuk menghambat harakah Islam ideologis yang selalu diperangi AS, Eropa, dan penguasa zalim Dunia Islam atas nama perang melawan terorisme, fundamentalisme, radikalisme, ekstremisme, dan semacamnya.

Memang Barat telah menggariskan karakter-karakter tertentu untuk harakah Islam agar sesuai dengan kepentingan Barat. Mereka menghendaki agar harakah Islam dapat menerima sistem thaghut yang dijalankan Barat dan penguasa Dunia Islam yang zalim. Agar diterima umat, Barat menyebut aktivis harakah ini sebagai kaum moderat, bukan kaum fundamentalis atau ekstremis yang memang dimusuhi Barat.

Padahal kenyataannya, kaum moderat hakikatnya tidak berbeda dengan kaum liberal-sekuler, kecuali perbedaan formalitas saja. Jika dicermati, lontaran ide harakah Islam pragmatis sama saja dengan ide kelompok liberal-sekuler. Kita jangan tertipu dengan permainan istilah dan pengggunaan simbol-simbol Islam. Contoh nyatanya adalah PKP di Turki. PKP sangat sering mengeksploitir istilah dan simbol Islam. Padahal berbagai strategi dan langkah politiknya, seribu kali lebih berbahaya bagi umat Islam daripada kelompok-kelompok sekuler.

Maka sudah saatnya umat Islam sadar, bahwa tak setiap harakah yang seakan-akan Islami dan melayani kepentingan Islam adalah memang betul-betul baik bagi Islam ! Kita juga harus menyadari bahwa di antara harakah Islam ada yang menjadi agen Barat yang sadar atau tidak justru melayani kepentingan-kepentingan Barat. Kita juga harus sadar bahwa niat yang ikhlas tidaklah cukup, melainkan juga diperlukan langkah perjuangan yang benar sesuai Syariah Islam.

Karakter Harakah Yang Mengakui Sistem Thaghut

Paling tidak ada 6 (enam) karakter harakah Islam yang mengakui sistem thaghut dan menjadi agen Barat

Pertama, menganut sikap pragmatis (waqi’iyyah), yaitu bertindak bukan atas dasar pertimbangan Syariah, melainkan atas dasar fakta yang ada dengan pertimbangan untung rugi (manfaat).

Kedua, tidak mempunyai ide Islam yang jelas. Mereka menyerukan Islam secara umum saja, dengan penafsiran yang disesuaikan dengan fakta yang ada demi meraih keridhoan penguasa zalim dan kaum penjajah (Barat).

Ketiga, tidak berusaha mengubah secara total sistem sekuler yang ada, melainkan hanya memperbaikinya secara parsial pada aspek-aspek tertentu. Mereka mempunyai asumsi dasar bahwa sistem yang ada sudah sah dan sudah final. Yang diubah bukan sistemnya, melainkan hal-hal tertentu yang memerlukan perbaikan, misalnya korupsi.

Keempat, mempunyai wawasan dan aksi yang hanya bersifat lokal. Mereka tidak peduli dengan persoalan umat Islam yang bersifat global, misalnya mempersatukan seluruh umat Islam dalam satu negara Khilafah.

Kelima, selalu berusaha menampakkan diri sebagai kelompok modern dan moderat, dengan dalih Islam adalah agama yang fleksibel dan luwes. Mereka mengecam harakah Islam ideologis sebagai kelompok garis keras (mutasyadidun) yang hanya cari masalah dengan memberontak kepada pemerintahan yang sah. Mereka menggembar-gemborkan ide-ide tertentu, seperti fiqih al-waqi’ (fiqih yang bertoak dari fakta), fiqih al-mashalih (fiqih yang mempertimbangkan kemaslahatan), dan semisalnya. Mereka masuk ke dalam parlemen dengan dalih untuk menegakkan agama, dan seterusnya.

Keenam, mementingkan figuritas. Mereka adalah harakah yang mempraktikkan kultus individu, karena mengedepankan figur pimpinan (qiyadah) daripada pemikiran yang serius dan produktif. Jika menghadapi masalah yang perlu keputusan, kata akhirnya bukan pada pertimbangan pemikiran, melainkan pada kehendak figur pimpinan yang telah tertawan oleh realitas sistem yang bobrok.
Harakah dengan karakter-karakter ini jelas sangat menyenangkan penguasa dari sistem thaghut. Harakah seperti ini pun kemudian dimanfaatkan dan diperalat untuk mengalihkan perhatian umat dari harakah ideologis yang sahih. Dengan demikian, di samping telah mengacaukan gambaran perjuangan Islam yang hakiki, harakah pragmatis itu juga telah mempersulit perjuangan ke arah perubahan total yang dikehendaki Islam.

Padahal sudah jelas, keterlibatan harakah pragmatis dalam parlemen sesungguhnya adalah suatu bentuk ketaatan kepada thaghut dan upaya jahat untuk memperpanjang umur thaghut itu. Hal ini juga akan mengacaukan pemahaman umat mengenai sistem thaghut sehingga umat bisa jadi menganggap sistem thaghut yang ada sudah bagus dan final.

Penutup

Dari seluruh penjelasan di atas, sudah seharusnya harakah pragmatis menyadari kekeliruan langkah mereka. Namun akankah mereka mau sadar? Dengan penuh kepahitan kami katakan, nampaknya mereka tidak akan sadar. Sebab cacat yang ada pada harakah pragmatis itu adalah cacat bawaan yang fatal, yaitu cacat pada ide (fikrah) dan metode (thariqah) perjuangan mereka.
Sungguh, setiap perjuangan yang dilandasi asumsi bahwa sistem yang ada sudah sah dan tidak perlu diubah, hanya akan menghasilkan kesia-siaan dan kemurkaan dari Allah SWT, meskipun mereka berniat ikhlas.

Ingatlah firman Allah SWT :
(أَفَمَنْ يَمْشِي مُكِبًّا عَلَى وَجْهِهِ أَهْدَى أَمَّنْ يَمْشِي سَوِيًّا عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ)
”Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?” (QS Al-Mulk [67] : 22)

Juga firman-Nya :
(وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا)

”Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta.” (QS Al-Furqaan [25] : 73). Wallahu a’lam. [ ] (Disarikan dari artikel Amaa Aan li al-Harakat al-Islamiyah allatiy Ta’tarifu bi Syar’iyyah Al-Anzhimah an Tash-huw, oleh Dr. Hazim Badar, Palestina, Majalah Al-Waie (Arab), no. 282, Edisi Khusus Rajab 1431 H/ Juli 2010)

Diterjemahkan Oleh K.H M Shiddiq Al Jawi dari tulisan tulisan Dr Hazim
Read more >>

Gagal

Dulu banyak teman saya sesama aktivis di kampus percaya bahwa ideologi Islam dapat diterapkan dg jalan masuk ke dalam sistem demokrasi alias lewat jalan pemilu. Mereka membuat analogi bahwa jalan masuk ke sistem ibarat seorang guru yg merubah keadaan sebuah sekolah (ya muridnya, TUnya, BPnya, Kepseknya, hingga iklim di sekolah tersebut). Saya waktu itu tidak percaya dan ketika hari ini saya merasakan sendiri rasanya jadi guru, saya semakin skeptis dg pendapat teman-teman saya tadi.
Kebetulan saya mengajar di dua sekolah, satu SMK sedangkan satunya Madrasah Aliyah atau MA. Walaupun keduanya beda karakter, tapi memiliki banyak kesamaan.

Mereka berdua sama-sama sekolah swasta, di bawah naungan yayasan Islam, dan sama-sama amburadul. Di SMK saya sedikit merasakan sisa-sisa amburadulnya. Sebelum saya masuk, keadaan tu sekolah Chaos A.D. Namanya juga SMK alias STM, muridnya hobi tawuran n bolos, gurunya males bukan kepalang, BPnya udah gak berfungsi. Hingga akhirnya terjadi pergantian Kepsek (ingat Kepsek, bukan guru). Maka terjadilah perubahan revolusioner, guru yg males diganti guru yg lebih muda n lebih semangat serta tunjangannya ditingkatkan, BP alias “Jaksa Agung”nya sekolah diganti dg yg lebih tegas, dan efeknya merambah ke siswa. Kepsek SMK saya menganut filosofi juragan besi tua, inputnya boleh sampah, tapi outputnya harus baja kualitas terbaik. Maka siswa yg bandel, hobi tawuran, atau bolos langsung diberi kartu merah alias dikembalikan ke ortu. Siswa juga jangan coba2 berangkat telat, karena klo telat siap2 push up 20 kali dan denda 2 ribu rupiah. Hasilnya para siswa jadi lebih disiplin, lebih hormat ke guru, dan efeknya mereka (para siswa) banyak dipercaya oleh perusahaan2 yg memang banyak membutuhkan lulusan SMK.


Sedangkan di MA kekacauan tersebut masih terasa. Saya sering merasakan adanya triolisme kekuasaan (adanya miscommunication antara Kepsek dan dua wakaseknya), guru-gurunya terkadang saling menjatuhkan, BPnya lebih sering mengeluh, dan muridnya lebih kacau dari SMK. Saya sering dapat info bahwa para siswa banyak yg hobi mabuk, mereka banyak yg gak hormat dg guru, datang n pulang di sekolah seenaknya, bahkan ketua OSISnya aja hobi bolos. Di sekolah ini inputnya sama-sama sampah, masalahnya outputnya juga tetap sampah. Klo sudah begini saya hanya bisa mengelus dada, sebenarnya saya kasihan melihat kondisi sekolah ini, saya ingin merubah keadaan, masalahnya hampir semua elemen kompak bilang “gak mungkin” dan akhirnya saya lebih banyak diam. Saya jadi ingat dua teman saya yg juga mengajar di sekolah dg kondisi yg kurang lebih sama dg kondisi sekolah ini. Yg pertama sangat idealis dan terus melawan, tapi efeknya sangat menakutkan, mulai gaji yg dipotong, tunjangan disunat, teman-teman seperjuangan pada dipecat, dikucilkan, hingga dikibulin berkali-kali ama Kepseknya yg gak pernah makan bangku kuliah. Yg kedua awalnya memang idealis, tapi lama-kelamaan akhirnya menyerah dan memilih ikut arus saja. Entahlah saya nanti ke depannya, kalaupun nanti saya gak kuat mungkin saya lebih memilih keluar dari sekolah tersebut.


Melihat kondisi di SMK saya jadi teringat pola negara sosialis di Kuba dan Venezuela. Terjadi perubahan karena datangnya pemimpin baru yg menkudeta pemimpin lama. Mereka kemudian mentahbiskan dirinya jadi Diktator baru. Untungnya mereka diktator cerdas yg walaupun melakukan banyak tekanan kepada rakyat, tapi keuntungan lagi-lagi dikembalikan ke rakyat. Sedangkan di MA saya jadi ingat model negeri demokrasi murni ala Indonesia. Guru yg jadi lambang parlemen saling menjatuhkan, Jaksa Agung dan perangkat hukumnya mandul, penguasanya tidak dipercaya rakyat, dan rakyatnya ditelantarkan oleh penguasa yg akhirnya sedikit demi sedikit merubah mereka menjadi penjahat kapiran. Maka jangan berharap ada perubahan di negara gagal ala demokrasi ini. Perubahan lewat sistem gak mungkin akan terjadi karena parlemennya lebih mementingkan gaji daripada rakyat dan klo anda idealis maka siap2 anda diasingkan dari pusaran kekuasaan dan mati bersama kesendirian.


Mungkin banyak yg gak setuju dg tesis yg saya lantaikan di atas. Tapi kita semua bisa melihat berapa banyak sarjana yg idealis tapi akhirnya menjadi followers di kantor, pabrik, atau sekolah tempat mereka bekerja. Bila sarjana saja seperti itu, apalagi dg para anggota dewan yg kebanyakan pragmatis. Maka saya semakin yakin perubahan ideologis, lebih-lebih yg berpijak pada ideologi Islam tidak akan pernah terjadi melalui sistem, parlemen, atau pemilu di negeri ini.

http://burjo.wordpress.com/category/anti-demokrasi
Read more >>

Hasil Gembleng Demokrasi


Inilah gambaran tentang manusia-manusia hasil gemblengan sistem sejati. Sistem ini menghasilkan manusia-manusia besar yang mampu menaklukkan dunia, meraih kemuliaan di sisi Tuhan, dan namanya harum dikenang oleh generasi selanjutnya.
Sedangkan sistem busuk hanya akan menghasilkan manusia-manusia kerdil. Manusia-manusia tersebut berhati pengecut, jauh dari Tuhannya, menjadi hamba dunia, dan namanya akan diludahi oleh lebih dari tujuh turunan.

Islam adalah sistem sejati, yang menghasilkan manusia-manusia sejati model Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Khalid, Al Fatih, Shalahuddin, Thariq bin Ziyad, As Syafi’I, Sulaiman Al Qonuni, Al Bukhari, Al Ghazali, Akbar yang Agung, Abdurahman Ad Dakhil, Harun Ar Rosyid, Cheng Ho, Aurangzeb, para Walisongo, hingga pangeran Diponegoro.

Sedangkan demokrasi hanya akan menghasilkan para pembantai, koruptor, para tiran, hingga penjahat kapiran model Hitler, Bush, Sharon, Pol pot, Slobodan Milosevic, Moshe Dayan, Augusto Pinochet, Zardari, Karimov, Mubarrak, hingga Susno, Anggodo, Ritonga, Artalita, sampai Sumanto.

Maka buanglah demokrasi sekarang juga dan jadilah manusia sejati dengan menegakkan Islam secara menyeluruh dalam naungan Daulah Khilafah Islamiyah.
Read more >>

Dua Pilihan


Penguasa yang tercelup dengan tsaqofah barat akan tampak seperti orang mabuk, tidak lagi menyadari cacat dan gagalnya sistem demokrasi yang sudah 60 tahun lebih diadopsi. Bagi orang mukmin pilihan yang shahih adalah Islam, bukan demokrasi yang ilusif dan manipulatif. PADA AKHIRNYA KITA HARUS MEMILIH : ADA DIPIHAK ISLAM ATAU PIHAK PENENTANG ISLAM.KARENA RUMAH MASA DEPAN KITA HANYA DUA : SURGA ATAU NERAKA.
Read more >>

Don’t Ask?

Jangan bertanya haramnya khamr dan minuman keras pada seorang pemabuk
Jangan bertanya hukumnya judi kepada seorang raja judi
Jangan bertanya haramnya zina pada seorang pelacur
Jangan bertanya hukumnya mencuri pada seorang koruptor kelas kakap
Juga jangan bertanya hukum qishosh pada seorang pembunuh bayaran
Maka
Jangan bertanya tentang Khilafah, hukumnya, dan kewajiban untuk menegakkannya pada orang yg membenci sistem Khilafah dan para pejuangnya


http://burjo.wordpress.com/category/sebuah-pesan-kisah/
Read more >>

Liberal Pelacur Pemikiran

Banyak kalangan mengira bahwa kaum Liberal Indonesia adalah kelompok orang yang “berani” dalam berpikir dan berpendapat, walau pun salah arah. Dan tidak sedikit kalangan yang memuji kaum Liberal Indonesia sebagai generasi yang “kritis” dalam pemikiran dan pemahaman, walau pun sesat jalan. Serta ada yang berdecak kagum melihat kaum Liberal Indonesia sangat “produktif” dalam menggelar seminar dan menulis makalah serta mencetak buku, ditambah lagi dengan sikapnya yang “nekat” melawan arus.

Padahal, jika kita menelusuri alur pemikiran Liberal dari hulu sampai ke hilir, dan kita perhatikan asal muasal gerakan dan aktivitas Liberal dari atas sampai ke bawah, ternyata kaum Liberal tidak seberani yang dikira, dan tidak pula sekritis yang digaungkan, serta tidak seproduktif yang dilihat.

PLAGIAT PEMIKIRAN

Kaum Liberal Indonesia dengan gegap gempita menggembar-gemborkan penerapan Hermeneutika dalam Studi Al-Qur’an. Nyatanya, jauh sebelum kaum Liberal Indonesia menggaungkan hal tersebut, adalah Pendeta Alphonse Mingana (1881-1937) seorang Kristen Iraq yang juga Dosen Theologi di Birmingham University – Inggris, dalam buku “Syriac Influence on The Style of The Kur’an” yang diterbitkan pada tahun 1927, menyatakan : “Sudah tiba masanya untuk melakukan kritik teks terhadap Al-Qur’an, sebagaimana telah kita lakukan terhadap Bibel Yahudi yang berbahasa Ibrani-Aramik dan kitab suci Kristen yang berbahasa Yunani.”

Kaum Liberal Indonesia dengan super semangat mengkampanyekan tentang perlunya membuat Tafsir Al-Qur’an edisi kritis. Nyatanya, jauh sebelum kaum Liberal Indonesia mengkampanyekan hal tersebut, adalah Arthur Jeffery (1893-1959) seorang tokoh Kristen Methodist dari Australia, dalam buku “The Qur’an as Scripture” yang diterbitkan pada tahun 1952, menyatakan : “Apa yang kita butuhkan, bagaimana pun, adalah Tafsir Kritis yang mencontohi karya yang telah dilakukan Orientalis Modern sekaligus menggunakan metode-metode penelitian kritis modern untuk Tafsir Al-Qur’an.”

Selain itu, masih ada Abraham Geiger (1810-1874) yang melakukan kajian Al-Qur’an dari konteks ajaran Yahudi, dan Gustav Weil (1808-1889) yang melakukan kajian Al-Qur’an secara kronologis, serta Theodor Noldeke (1836-1930) yang melakukan kajian kritis asal muasal Al-Qur’an, juga Pdt. Edward Sell (1839-1932) yang menggunakan metodologi “Higher Criticism” terhadap Al-Qur’an, lalu Ignaz Golziher seorang Yahudi asal Hungaria yang pernah menjadi mahasiswa di Universitas Al-Azhar – Mesir dan sahabat baik Christian Snouck Hugronye.

Kaum Liberal Indonesia dengan sangat agresif mendorong penyatuan semua agama dengan konsep pluralisme, inklusivisme dan multikulturalisme. Nyatanya, para Theolog dari kalangan Protestan seperti John Hick dan Paul F. Knitter, mau pun dari kalangan Katholik seperti Raimundo Panikkar, sudah lebih dulu menyuarakannya. Sampai akhirnya, Paus Yohannes Paulus II turun tangan pada tahun 2000 dengan mengeluarkan “Dekrit Dominus Yesus” untuk menghadapi serbuan pluralisme di kalangan umat Kristiani. Di kalangan umat Hindu ada nama Ram Mohan Roy (1772-1833) yang mencampur aduk-kan ajaran semua agama, yang kemudian ajarannya dilanjutkan oleh Debendranath Tagore dan Kashub Chandra Sen. Kemudian gerakan ini semakin kuat diusung di kalangan Hindu oleh Ramakrishna (1836-1886) dan Vivekananda (1863-1902).

Kaum Liberal Indonesia menggelorakan semangat perkawinan sejenis. Nyatanya, jauh sebelum kaum Liberal Indonesia meneriakkan legalisasi Homoseksual dan Lesbianisme, adalad Eric James, seorang pejabat gereja Inggris melalui bukunya “Homosexuality and a Pastoral Church” telah menghimbau gereja agar mentoleransi kehidupan Homoseksual dan Lesbianisme serta mengizinkan perkawinan sejenis. Bahkan pada November 2003, para pastor Gereja Anglikan di New Hampshire AS sepakat mengangkat Uskup Homoseks bernama Gene Robinson. Karenanya, di banyak negara Barat, Homosex dan Lesbi tidak dianggap sebagai kejahatan selama masyarakat menerimanya. Bahkan edannya, pada medio Juni 2011 baru-baru ini, Dewan Hak Asasi Manusia – Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan HAM-PBB), dengan dukungan suara 23 negara melawan 19 negara yang menolak, sedang 3 negara abstain, mengeluarkan “Resolusi Persamaan Hak bagi semua orang tanpa memandang Orientasi Seksual”, yang isinya mengakui dan menjamin Homosex dan Lesbi sebagai Hak Asasi Manusia (HAM), sehingga pelarangan Homosex dan Lesbi di negara mana pun akan dianggap sebagai pelanggaran HAM.

Aneka Hujatan Kaum Liberal Indonesia terhadap Al-Qur’an, seperti tuduhan keji bahwa Al-Qur’an sebagai produk budaya, produk bahasa dan produk sejarah, serta tuduhan jahat bahwa Al-Qur’an provokatif, diskriminatif, tidak autentik dan tidak suci, termasuk fitnah biadab bahwa Al-Qur’an hanya merupakan hasil kongkalikong antara Muhammad dengan para Shahabatnya, ternyata semuanya hanya “jiplakan” dari berbagai fitnah dan tuduhan yang pernah dilontarkan para Orientalis Barat sejak zaman Leo III (717-741) yang pernah berpolemik dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz RA melalui surat, hingga kini. Sepanjang sejarah Orientalis telah melahirkan manusia-manusia penghujat Islam antara lain : Johannes Damascus (652-750) yang memfitnah Nabi SAW sebagai hypersex, dan Abdul Masih Al-Kindi (sekitar Th.873) yang risalahnya dijadikan “rujukan” untuk menghujat Islam, Petrus Veberabilis (1094-1156) yang dipuja kalangan Orientalis sebagai “Bapak Penaklukan Pemikiran”, dan Ricoldo da Monte Crice (1243-1320) yang menyatakan bahwa Islam dan Al-Qur’an adalah buatan setan, serta Martin Luther (1493-1546) yang mencela Al-Qur’an sebagai takhayyul dan ketololan.

Masih banyak lagi aneka pemikiran Orientalis Barat yang “dijiplak” oleh kaum Liberal Indonesia. Jika kita paparkan disini satu per satu, maka akan memakan ratusan bahkan ribuan halaman. Hal ini menjadi bukti autentik bahwa kaum Liberal Indonesia tidak punya keberanian untuk berfikir, dan tidak memiliki sikap kritis sejati, serta sama sekali tidak produktif. Kaum Liberal Indonesia hanya “plagiat pemikiran” yang menjiplak sana sini dari aneka pemikiran Orientalis yang sesat dan menyesatkan.

KETERBELAKANGAN INTELEKTUAL

Jika kita meneliti lebih dalam lagi, ternyata kaum Liberal Indonesia bukan saja “plagiat pemikiran”, tapi juga kelompok manusia “minder” yang mengidap penyakit “keterbelakangan intelektual”. Itulah sebabnya, berbagai pernyataan dan tindakan mereka sering ngawur tidak berdasar, bahkan cenderung dungu dan kesasar, sehingga mereka bagaikan orang gila yang kesetanan.

Terkait Aqidah Islam, “keterbelakangan intelektual” kaum Liberal Indonesia tidak sanggup mendalaminya, sehingga melahirkan pernyataan dan tindakan “biadab” yang menodainya. Di tahun 2004, saat penyambutan mahasiswa baru di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) – Bandung terdengar ajakan dengan suara lantang dari oknum mahasiswa senior : “Kita dzikir bersama : Anjinghu Akbar !” Dan di tahun 2008, seorang aktivis Liberal dari AKKBB dalam suatu wawancara televisi menyatakan bahwa soal Ahmadiyah hanya merupakan persaingan antara “Nabi Arab” dan “Nabi India”.

Terkait kesucian Al-Qur’an, “keterbelakangan intelektual” kaum Liberal Indonesia tidak mampu memahaminya, sehingga melahirkan pernyataan dan tindakan “edan” yang menistakan kesuciannya. Pada tanggal 17 April 2006, Gus Dur dalam dialog interaktif di Radio 68H Utan Kayu – Jakarta bersama seorang wartawan Tempo, Guntur Romli, melontarkan pernyataan ngawur : “Al-Qur’an adalah kitab suci paling porno di dunia.” Dan pada bulan berikutnya, tanggal 5 Mei 2006, seorang dosen IAIN Sunan Ampel – Surabaya, Sulhawi Ruba, dalam rangka mendoktrin dan meyakinkan para mahasiswanya bahwa Al-Qur’an adalah hasil budaya manusia dan tidak sakral, maka secara sadar dan sengaja menginjak-injak lafazh “Allah” di hadapan para mahasiswanya.

Terkait Syariat Islam, “keterbelakangan intelektual” kaum Liberal Indonesia tidak sanggup memahami kesempurnaannya, sehingga melahirkan pernyataan dan tindakan “gila” yang melecehkannya. Ulil Abshar Abdalla dalam Harian Kompas 18 November 2002 menyatakan : “Menurut saya, tidak ada yang disebut Hukum Tuhan dalam pengertian seperti yang dipahami orang Islam.” Sedang dalam majalah Tempo edisi 19-25 November 2002, Ulil menyatakan : “Negara Sekuler lebih unggul daripada Negara Islam ala fundamentalis, sebab Negara Sekuler bisa menampung energi kesalehan dan energi kemaksiatan sekaligus.” Melalui tulisan di Harian Republika, Masdar F Mas’udi, salah seorang penulis buku sesat “Fiqih Lintas Agama” yang terbit tahun 2004, dengan dalih untuk keselamatan dari bahaya akibat padatnya jama’ah Haji dari berbagai negara, maka ia mengusulkan agar jama’ah Haji Indonesia menunaikan manasik ibadah Haji di bulan Syawwal saja. Selain itu, masih ada Sumanto Qurtuby penulis buku sesat “Lubang Hitam Agama” yang terbit tahun 2005, di halaman 70 menyatakan : “Pembantaian terjadi dimana-mana, teror terjadi dimana-mana, buah Syariat Islam bukannya manusia-manusia suci, saleh dan agung, tapi justru menciptakan gerombolan mafia dan “anjing-anjing” penjilat kekuasaan.”

Terkait homoseksual dan lesbianisme, “keterbelakangan intelektual” kaum Liberal Indonesia tidak mampu mengenalinya sebagai penyimpangan seksual, sehingga melahirkan pernyataan dan tindakan “sinting” yang menghalalkannya. Dalam jurnal “Perempuan” edisi 58, Musdah Mulia, Guru Besar Universitas Negeri Syarif Hidayatullah (UIN SH) – Jakarta, menyatakan secara terbuka : “Seorang Lesbian yang bertakwa akan mulia di sisi Allah, saya yakin itu.” Dalam jurnal “Justisia” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Wali Songo (IAIN WS) – Semarang, edisi 25 Tahun XI / 2004, redakturnya menuliskan dalam kolom redaksi : “Hanya orang primitif saja yang melihat perkawinan sejenis sebagai sesuatu yang abnormal dan berbahaya.”

Aneka pernyataan dan tindakan kaum Liberal Indonesia dalam berbagai contoh kasus di atas, bukan sekedar sikap “asal beda” atau “tampil eksentrik” atau pun “gaya kontroversial”, apalagi sekedar wacana dari celotehan “nyeleneh”, melainkan pernyataan dan tindakan yang lahir dari penyakit serius berupa “keterbelakangan intelektual”. Penyakit ini lebih berbahaya dari “dungu” dan “idiot”, karena dungu atau idiot hanya melahirkan sikap “tidak tahu” atau biasa disebut “Jahil”, sedang “keterbelakangan intelektual” melahirkan sikap “sok tahu” atau lebih sering disebut “Jahil Murokkab”. Na’uudzu billaahi min dzaalik.

LEBIH RENDAH DARI BINATANG

Allah SWT berfirman dalam QS.7. Al-A’raaf : 179 yang terjemahannya sebagai berikut : “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari Jin dan Manusia, mereka mempunyai hati (akal), (tetapi) tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), serta mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”

Ayat ini dengan tegas menghinakan orang-orang yang tidak mau mempergunakan hati / akal, mata dan telinga mereka untuk memahami, melihat dan mendengar tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Mereka disamakan dengan binatang, bahkan lebih rendah, hina dan sesat daripada binatang. Menurut penulis, kaum Liberal termasuk kelompok yang dihina ayat ini, karena cirinya sama. Bagi penulis, Liberal sama dengan binatang, bahkan lebih rendah dan hina.

Bagaimana Liberal tidak lebih rendah dan hina daripada binatang ?! Seekor ayam saja yang tidak berakal mengetahui bahwa jantan tidak boleh mengawini jantan dan betina tidak boleh mengawini betina, lalu ada manusia Liberal yang katanya berakal cerdas dan tinggi pula pendidikannya hingga “bergelar profesor doktor” tidak paham soal sesederhana itu, sehingga ia menghalalkan homosexual dan lesbianisme. Bahkan gilanya, Dewan HAM PBB melegalkan Homosex dan Lesbi sebagai Hak Asasi Manusia (HAM). Ironis, ayam yang tidak berakal tapi “mengerti”, sedang si manusia “profesor berakal” justru “tidak mengerti”, bahkan Dewan HAM-PBB yang katanya kumpulan “orang berakal” kelas dunia ternyata lebih “tidak mengerti”.

AKAR LIBERAL

Dalam sejarah Islam yang pertama kali menawarkan konsep Liberal terkait pencampur-adukkan ibadah antar agama adalah Abu Jahal cs, tatkala mendatangi Rasulullah SAW dan menawarkan perdamaian antar kaum muslimin dan kaum musyrikin dalam bentuk beribadah secara bergilir kepada Allah SWT dan berhala sesembahan kaum musyrikin, lalu turun Surat Al-Kafirun sebagai jawabannya.

Abu Jahal cs selalu menghina Nabi SAW, melecehkan agama dan memusuhi umat Islam dengan berbagai macam cara. Abu Jahal cs inilah yang pernah menantang Sayyiduna Abu Bakar RA untuk melogikakan dan merasionalisasikan peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dengan “Akal”. Mereka berkata kepada Sayyiduna Abu Bakar RA : “Hai Abu Bakar, masihkan kau percaya dengan kebohongan Muhammad ? Akal manusia mana yang bisa menerima cerita perjalanan dari Mekkah ke Syam hanya dalam waktu sebagian malam. Padahal kita sama tahu, perjalanan sejauh itu dengan menunggang unta saja menghabiskan waktu tidak kurang dari sebulan perjalanan ?!”

Sayyiduna Abu Bakar RA pun menjawab dengan tegas dan lantang tanpa sedikit pun keraguan : “Andaikata Muhammad bercerita tentang peristiwa yang lebih dahsyat daripada Isra Mi’raj, niscaya pasti aku akan percaya dan membenarkannya !” Itulah sebabnya Sayyiduna Abu Bakar RA dijuluki “Ash-Shiddiq” yang artinya orang yang jujur dengan imannya, yang membenarkan Nabi SAW tatkala orang lain mendustakannya, yang mempercayai Nabi SAW tatkala orang lain mencemoohkannya. Jawaban Ash-Shiddiq RA adalah jawaban tulus dan ikhlash yang lahir dari iman yang kuat, bukan dari logika yang hampa. Ash-Shiddiq RA telah memberi pelajaran kepada umat Islam tentang urgensi dan importensi keimanan. Iman mampu menjawab sesuatu yang belum mampu dijawab oleh akal. Iman sanggup menerima sesuatu yang akal masih sulit mencerna. Iman bisa melakukan keajaiban yang tak bisa dikakukan oleh akal.

Dengan demikian, akar pemikiran Liberal dalam sejarah Islam sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW, yaitu pola pikir yang telah dipertontonkan secara vulgar dan demonstratif oleh Abu Jahal cs. Pola pikir Liberal terus berkembang di kalangan orang kafir dan munafiq, bahkan terus berusaha mempengaruhi kaum muslimin, sehingga dari dulu hingga kini banyak generasi muda muslim tanpa mereka sadari mulai masuk perangkapan pemikiran sesat Liberal. Sebagaimana Abu Jahal cs, kaum Liberal pun selalu menghina Nabi SAW, melecehkan agama dan memusuhi umat Islam dengan berbagai macam cara.

IBLIS, ZINDIQ DAN BUANG ANGIN

Iblis tatkala diperintahkan Allah SWT sujud kepada Adam AS, ia menolak dengan dalih : “Kau ciptakan aku dari api, sedang Kau ciptakan dia dari tanah.” Jawaban ini bukan hanya menunjukkan tingkat hasad dan sombongnya Iblis, tapi juga Iblis mencoba menggunakan “Logika” untuk berhadapan dengan “Perintah Allah SWT”. Ternyata akar Liberal ujung-ujungnya datang dari Iblis.

Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Imam Ja’far Ash-Shodiq RA pernah ditanya dengan pertanyaan “Liberal” : “Iblis diciptakan dari api, lalu akan disiksa dalam Neraka dengan api. Ini sesuatu yang tidak masuk di akal, api disiksa dengan api?!” Maka ketika itu Imam Ja’far Ash-Shodiq RA mengambil sebongkah tanah liat lalu diremas dan dipulungnya menjadi bulatan kecil, kemudian dilemparkan kepada si penanya, maka si penanya mengelak takut sakit. Imam Ja’far Ash-Shodiq RA menanyakan kenapa si pemuda mengelak, maka si pemuda menjawab bahwa jika tidak mengelak pasti akan merasakan sakit terkena lemparan bola tanah tersebut. Akhirnya Imam Ja’far RA berkata : “Kau manusia yang berasal dari tanah, tapi kenapa kau merasa sakit ketika dihantam dengan tanah ?!”

Syeikh Abdurrahman Habannakah Al-Maidani dalam kitabnya “Al-’Aqidah Al-Islamiyyah” menukilkan sebuah kejadian, yaitu peristiwa Debat Terbuka di depan umum antara Imam Abu Hanifah RA dengan kaum Zindiq yang berpendapat bahwa Alam Semesta beserta isinya tercipta dengan sendirinya. Ketika itu, Imam Abu Hanifah RA datang sangat terlambat ke lokasi pagelaran Debat Terbuka, sedang kaum Zindiq justru datang lebih dulu jauh sebelum waktunya. Maka kaum Zindiq pun mengecam, sedang Imam Abu Hanifah RA dengan tenang minta dimaklumi karena ada ‘udzur. Kaum Zindiq menanyakan udzurnya sambil mengancam tidak mau mengikuti debat jika udzurnya tidak bisa dimaklumi. Imam Abu Hanifah RA pun bercerita : “Sebenarnya aku berangkat tadi sudah tepat waktu, akan tetapi aku tertahan di tepi sungai ketika hendak menyeberang kemari, karena tidak ada perahu yang mengantar. Ketika sudah terlalu lama aku menunggu, maka aku putuskan untuk kembali, namun tiba-tiba aku melihat seonggok kayu mendatangiku dan kemudian kayu-kayu itu bergerak sendiri, satu sama lainnya saling mengikat dan menyatu, sehingga menjadi sebuah perahu. Akhirnya, aku gunakan perahu tersebut untuk menyeberangi sungai, sehingga aku sampai kepada kalian disini.”

Mendengar cerita Imam Abu Hanifah RA, spontan saja kaum Zindiq membentaknya sambil marah : “Adakah kau melecehkan kami dengan ceritamu ?! Apa mungkin seonggok kayu mendatangimu, lalu bekerja sendiri menjadi sebuah perahu ?!” Maka dengan tenang Imam Abu Hanifah RA menjawab : “Bukankah kalian berkumpul disini untuk mendebatku dalam persoalan semacam ini ?! Jika kalian tidak percaya bahwa perahu bisa tercipta dengan sendirinya, maka kenapa kalian menuntut aku untuk percaya bahwa Alam Semesta yang menakjubkan ini tercipta dengan sendirinya ?!” Kaum Zindiq terkejut mendengar jawaban Imam Abu Hanifah RA, mereka pun bungkam berjuta bahasa, bahkan akhirnya mereka taubat di hadapan Imam Abu Hanifah RA disaksikan umat Islam yang menghadiri acara tersebut.

Almarhum KH. Muhammad Syafi’i Hadzami rhm, seorang Ulama Besar Betawi, dalam pengajian di Radio Cendrawasih semasa hidupnya, pernah mendapat pertanyaan “nyeleneh” dari seorang pendengar : “Ada orang kafir bertanya kepada saya, kenapa umat Islam jika buang angin perlu berwudhu untuk Shalat. Pertanyaannya, kok yang buang angin pantat, tapi yang dibasuh muka dalam wudhu ?!” Almarhum menjawab dengan tenang : “Jika anda buang angin, yang malu pantat atau muka ?! Tentu muka, karenanya muka yang malu itulah yang dibasuh.”

SYAHWAT PEMIKIRAN

Dengan demikian menjadi terang benderang bahwasanya kaum Liberal tidak seberani yang dikira, dan tidak pula sekritis yang digaungkan, serta tidak seproduktif yang dilihat. Kaum Liberal hanya kemlompok “Plagiat Pemikiran” yang bisanya hanya menjiplak pemikiran orang lain. Bahkan yang lebih menjijikkan, ternyata kaum Liberal itu kelompok “Pelacur Pemikiran” yang selalu menerima pemikiran apa saja dan darimana saja hanya untuk memenuhi “Syahwat Pemikiran” mereka dengan dalil akal dan nalar.

Kaum Liberal sangat mengandalkan akal, bahkan cenderung mempertuhankan akal, sehingga semua aturan Aqidah, Syariat dan Akhlaq ditimbang dengan neraca akal. Dengan berdalih ayat dan hadits tentang keistimewaan akal, mereka paksa Aqidah, Syariat dan Akhlaq untuk tunduk kepada akal. Itulah karenanya, kaum Liberal akan menentang ayat dan menolak hadits jika mereka nilai bertentangan dengan akal.

Benarkah dengan sikap demikian itu berarti kaum Liberal telah memuliakan akal, atau sebaliknya. Insya Allah, pada edisi berikut akan penulis paparkan melalui kolom yang sama ini dengan judul : Liberal Pemerkosa Akal dan Pembunuh Nalar.

Semoga Allah SWT senantiasa menjaga dan melindungi kita dari segala bentuk pelacuran pemikiran yang sesat dan menyesatkan. Aamiiin…!

Penulis: Habib Muhammad Rizieq Syihab
Read more >>

50 INDIKASI DESTRUKTIF (KERUSAKAN) DEMOKRASI

1. Demokrasi dan hal-hal yang berkaitan dengannya berupa partai-partai dan pemilihan umum merupakan manhaj jahiliyah yang bertentangan dengan Islam, maka tidak mungkin sistem ini dipadukan dengan Islam karena Islam adalah cahaya sedangkan demokrasi adalah kegelapan. (Surat Faathir:19-20) , (Surat Al-Baqarah: 256).

2. Terjun ke dalam kancah demokrasi mengandung unsur ketaatan kepada orang-orang kafir baik itu orang Yahudi, Nasrani atau yang lainnya, padahal kita telah dilarang untuk menaati mereka dan diperintahkan untuk menyelisihi mereka, sebagaimana hal ini telah diketahui secara lugas dan gamblang dalam dien. (Surat Ali ‘Imran: 100, (Surat Al-Furqaan: 52 , (Surat Al-Ahzaab: 48)

3. Sistem demokrasi memisahkan antara dien dan kehidupan, yakni dengan mengesampingkan syari’at Allah dari berbagai lini kehidupan dan menyandarkan hukum kepada rakyat agar mereka dapat menyalurkan hak demokrasi mereka –seperti yang mereka katakan– melalui kotak-kotak pemilu atau melalui wakil-wakil mereka yang duduk di Majelis Perwakilan.

4.Sistem demokrasi membuka lebar-lebar pintu kemurtadan dan zindiq, karena di bawah naungan sistem thaghut ini memungkinkan bagi setiap pemeluk agama, madzhab atau aliran tertentu untuk membentuk sebuah partai dan menerbitkan mass media untuk menyebarkan ajaran mereka yang menyimpang dari dienullah dengan dalih toleransi dalam mengeluarkan pendapat, maka bagaimana mungkin setelah itu dikatakan, “Sesungguhnya sistem demokrasi itu sesuai dengan syura dan merupakan satu keistimewaan yang telah hilang dari kaum muslimin sejak lebih dari seribu tahun yang lalu,” sebagaimana ditegaskan oleh sejumlah orang jahil, bahkan (ironisnya) hal ini juga telah ditegaskan oleh sejumlah partai Islam yang dalam salah satu pernyataan resminya disebutkan:
“Sesungguhnya demokrasi dan beragamnya partai merupakan satu-satunya pilihan kami untuk membawa negeri ini menuju masa depan yang lebih baik.”

5. Sistem demokrasi membuka pintu syahwat dan sikap permissivisme (menghalalkan segala cara) seperti minum arak, mabuk-mabukan, bermain musik, berbuat kefasikan, berzina, menjamurnya gedung bioskop dan hal-hal lainnya yang melanggar aturan Allah di bawah semboyan demokrasi yang populer, “Biarkan dia berbuat semaunya, biarkan dia lewat dari mana saja ia mau,” juga di bawah semboyan “menjaga kebebasan individu.”

6. Sistem demokrasi membuka pintu perpecahan dan perselisihan, mendukung program-program kolonialisme yang bertujuan memecah-belah dunia Islam ke dalam sukuisme, nasionalisme, negara-negara kecil, fanatisme golongan dan kepartaian. (Surat Al-Mukminun: 52, (Surat Ali ‘Imran: 103) , (Surat Al-Anfal: 46)

7. Sesungguhnya orang yang bergelut dengan sistem demokrasi harus mengakui institusi-institusi dan prinsip-prinsip kekafiran, seperti piagam PBB, deklarasi Dewan Keamanan, undang-undang kepartaian dan ikatan-ikatan lainnya yang menyelisihi syari’at Islam. Jika ia tidak mau mengakuinya, maka ia dilarang untuk melaksanakan aktivitas kepartaiannya dan dituduh sebagai seorang ekstrim dan teroris, tidak mendukung terciptanya perdamaian dunia dan kehidupan yang aman.

8. Sistem demokrasi memvakumkan hukum-hukum syar’i seperti jihad, hisbah, amar ma’ruf nahi munkar, hukum terhadap orang yang murtad, pembayaran jizyah, perbudakan dan hukum-hukum lainnya.

9. Orang-orang murtad dan munafiq dalam naungan sistem demokrasi dikategorikan ke dalam warga negara yang potensial, baik dan mukhlis, padahal dalam tinjauan syar’i mereka tidak seperti itu.

10. Demokrasi dan pemilu bertumpu kepada suara mayoritas tanpa tolak ukur yang syar’i. (Surat Al-An’am: 116), (Surat Al-A’raf: 187), (Surat Saba’: 13)

11. Sistem ini membuat kita lengah akan tabiat pergolakan antara jahiliyah dan Islam, antara haq dan batil, karena keberadaan salah satu di antara keduanya mengharuskan lenyapnya yang lain, selamanya tidak mungkin keduanya akan bersatu. Barangsiapa mengira bahwa dengan melalui pemilihan umum fraksi-fraksi jahiliyah akan menyerahkan semua institusi-institusi mereka kepada Islam, ini jelas bertentangan dengan rasio, nash dan sunah (keputusan Allah) yang telah berlaku atas umat-umat terdahulu.

12. Sistem demokrasi ini akan menyebabkan terkikisnya nilai-nilai aqidah yang benar yang diyakini dan diamalkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya yang mulia, akan menyebabkan tersebarnya bid’ah, tidak dipelajari dan disebarkannya aqidah yang benar ini kepada manusia, karena ajaran-ajarannya menyebabkan terjadi perpecahan di kalangan anggota partai, bahkan dapat menyebabkan seseorang keluar dari partai tersebut sehingga dapat mengurangi jumlah perolehan suara dan pemilihnya.

13. Sistem demokrasi tidak membedakan antara orang yang alim dengan orang yang jahil, antara orang yang mukmin dengan orang kafir, dan antara laki-laki dengan perempuan, karena mereka semuanya memiliki hak suara yang sama, tanpa dilihat kelebihannya dari sisi syar’i. padahal Allah Ta’ala berfirman: (Surat Az-Zumar: 9) , (Surat As-Sajdah: 18) , (Surat Al-Qalam: 35-36)

14. Sistem ini menyebabkan terjadinya perpecahan di kalangan para aktivis dakwah dan jamaah-jamaah Islamiyah, karena terjun dan berkiprahnya sebagian dari mereka ke dalam sistem ini (mau tidak mau) akan membuat mereka mendukung dan membelanya serta berusaha untuk mengharumkan nama baiknya yang pada gilirannya akan memusuhi siapa yang dimusuhi oleh sistem ini dan mendukung serta membela siapa yang didukung dan dibela oleh sistem ini, maka ujung-ujungnya fatwa pun akan simpang-siur tidak memiliki kepastian antara yang membolehkan dan yang melarang, antara yang memuji dan yang mencela.

15. Di bawah naungan sistem demokrasi permasalahan wala’ dan bara’ menjadi tidak jelas dan samar, oleh karenanya ada sebagian orang yang berkecimpung dan menggeluti sistem ini menegaskan bahwa perselisihan mereka dengan partai sosialis, partai baath dan partai-partai sekuler lainnya hanya sebatas perselisihan di bidang program saja bukan perselisihan di bidang manhaj dan tak lain seperti perselisihan yang terjadi antara empat madzhab, dan mereka mengadakan ikatan perjanjian dan konfederasi untuk tidak mengkafirkan satu sama lain dan tidak mengkhianati satu sama lain, oleh karenanya mereka mengatakan adanya perselisihan jangan sampai merusakkan kasih sayang antar sesama!!

16. Sistem ini akan mengarah pada tegaknya konfederasi semu dengan partai-partai sekuler, sebagai telah terjadi pada hari ini.

17. Sangat dominan bagi orang yang berkiprah dalam kancah demokrasi akan rusak niatnya, karena setiap partai berusaha dan berambisi untuk membela partainya serta memanfaatkan semua fasilitas dan sarana yang ada untuk menghimpun dan menggalang massa yang ada di sekitarnya, khususnya sarana yang bernuansa religius seperti ceramah, pemberian nasehat, ta’lim, shadaqah dan lain-lain.

18. (Terjun ke dalam kancah demokrasi) juga akan mengakibatkan rusaknya nilai-nilai akhlaq yang mulia seperti kejujuran, transparansi (keterusterangan) dan memenuhi janji, dan menjamurnya kedustaan, berpura-pura (basa-basi) dan ingkar janji.

19. Demikian pula akan melahirkan sifat sombong dan meremehkan orang lain serta bangga dengan pendapatnya masing-masing karena yang menjadi ini permasalahan adalah mempertahankan pendapat. Dan Allah Ta’ala telah berfirman: (Surat Al-Mukminun: 53)

20. Kalau kita mau mencermati dan meneliti dengan seksama, berikrar dan mengakui demokrasi berarti menikam (menghujat) para Rasul dan risalah (misi kerasulan) mereka, karena al-haq (kebenaran) kalau diketahui melalui suara yang terbanyak dari rakyat, maka tidak ada artinya diutusnya para Rasul dan diturunkannya kitab-kitab, apalagi biasanya ajaran yang dibawa oleh para Rasul banyak menyelisihi mayoritas manusia yang menganut aqidah yang sesat dan menyimpang dan memiliki tradisi-tradisi jahiliyah.

21. Sistem demokrasi membuka pintu keraguan dan syubhat serta menggoncangkan aqidah umat Islam, terlebih lagi kita hidup di masa dimana ulama robbaninya sangat sedikit sedang kebodohan tersebar dimana-mana. Maka lantaran terbatasnya ilmu, banyak orang-orang awam yang jiwanya down dan goncang dalam menghadapi gelombang besar dan arus deras dari berbagai partai, surat kabar, dan pemikiran-pemikiran yang destruktif.


22. Melalui dewan-dewan perwakilan dapat diketahui bahwa sesungguhnya sistem demokrasi berdiri di atas asas tidak mengakui adanya Al-Hakimiyah Lillah (hak pemilikian hukum bagi Allah), maka terjun ke dalam sistem demokrasi kalau bertujuan untuk menegakkan argumen-argumen dari Al-Quran dan Sunnah maka hal ini tidak mungkin diterima oleh anggota dewan karena yang dijadikan hujjah oleh mereka adalah suara mayoritas dan andapun mau tidak mau harus mengakui suara mayoritas tersebut.

23.Kita tanyakan kepada para aktivis dakwah yang tertipu dengan sistem ini: Jika kalian sudah sampai pada tampuk kekuasaan apakah kalian akan menghapuskan demokrasi dan melarang eksisnya partai-partai sekuler? Padahal kalian telah sepakat dengan partai-partai lain sesuai dengan undang-undang kepartaian bahwa pemerintahan akan dilaksanakan secara demokrasi dengan memberi kesempatan kepada seluruh partai untuk berpartisipasi aktif. Jika kalian mengatakan bahwa sistem demokrasi ini akan dihapus dan partai-partai sekuler dilarang untuk eksis berarti kalian berkhianat dan mengingkari perjanjian kalian merkipun perjanjian tersebut (pada hakekatnya) adalah bathil. Sedangkan Allah Ta’ala telah berfirman: (Surat Al-Anfal: 58)
Adapun hadits yang menyatakan bahwa perang itu adalah tipu daya, tidak termasuk dalam pembahasan ini. Dan jika kalian mengatakan kami akan menegakkan hukum demokrasi dan mentolerir berdirinya partai-partai berarti ini bukanlah pemerintahan yang Islami.

24.Sistem demokrasi bertentangan dengan prinsip taghyir (perubahan) dalam Islam yang dimulai dari mencabut segala yang berbau jahiliyah dari akar-akarnya lalu mengishlah (memperbaiki) jiwa-jiwa manusia. (Surat Ar-Ra’du: 11)
Maka prinsip perbaikan ekonomi, politik dan sosial adalah mengikuti perbaikan jiwa manusia-manusianya, bukan sebaliknya.
25. Sistem ini bertentangan dengan nash-nash yang qath’i yang mengharamkan menyerupai orang-orang kafir baik dalam akhlaq, gaya hidup, tradisi ataupun sistem dan perundang-undangan mereka.

26.Dan yang sangat membahayakan, sistem demokrasi dan pemilu dapat mengestablishkan (mengukuhkan posisi) orang-orang kafir dan munafiq untuk memegang kendali kekuasaan atas kaum muslimin –dengan cara yang syar’i– menurut perkiraan sebagian orang-orang yang jahil. Padahal Allah Ta’ala telah berfirman: (Surat Al-Baqarah: 124), (Surat An-Nisaa’: 141)
Berapa banyak orang-orang muslim yang awam tertipu dengan sistem seperti ini sehingga mereka mengira bahwa pemilu adalah cara yang syar’i untuk memilih seorang pemimpin!!

27. Demokrasi mengaburkan dan meruntuhkan pengertian syura yang benar.

28. Terjun ke dalam kancah demokrasi akan dihadapkan pada perkara-perkara kufur dan menghujat syariat Allah, mengolok-oloknya dan mencemooh orang-orang yang berusaha untuk menegakkannya, karena setiap kali dijelaskan kepada mereka bahwa hukum yang mereka buat bertentangan dengan ajaran Islam, mereka akan mencemooh syariat Islam yang bertentangan dengan undang-undang mereka dan mencemooh orang-orang yang berusaha untuk memperjuangkannya. Maka menutup erat-erat pintu yang menuju ke sana dalam hal ini sangat diperlukan. Allah Ta’ala berfirman: (Surat Al-A’la: 9) , (Surat Al-An’am: 108)

29. Masuk ke dalam kancah demokrasi dapat menyingkap data-data tentang harakah Islamiyah dan sejauh mana peran dan pengaruhnya terhadap rakyat yang pada gilirannya harakah tersebut akan dihabisi dan dimusnahkan sampai ke markasnya. Maka jelas hal ini sangat merugikan dan membahayakan sekali.

30. Demokrasi akan membuat harakah Islamiyah dikendalikan oleh orang-orang yang tidak kufu’ (yang tidak memiliki pengetahunan dan pemahaman tentang Dien yang cukup), karena yang menjadi pemimpin harus sesuai dengan hasil partai dalam sistem kerja maupun pelaksanaan programnya harus sesuai dengan asas pemilu.

31. Dari hasil kajian dan pemantauan langsung di lapangan telah terbukti gagal dan tidak ada manfaatnya sistem ini, di mana banyak para aktivis dakwah di pelbagai negara seperti Mesir, Aljazair, Tunisia, Yordania, Yaman, dan lain-lain yang telah ikut berperan dalam pentas demokrasi ini, namun hasilnya sama-sama telah diketahui “hanya sekedar mimpi dan fatamorgana” sampai kapan kita masih akan tertipu?

32. Orang yang mau memperhatikan dan mencermati akan tahu bahwa sistem demokrasi akan menyimpangkan alur shahwah Islamiyah (kebangkitan Islam) dari garis perjalanannya, melalaikan akan tujuan dasarnya dan juga akan menjurus kepada perubahan total yang mendasar dan menyeluruh, yang hanya bertumpu pada prediksi dan khayalan belaka.

33. (Diberlakukannya sistem demokrasi) berarti menafikan peran ulama dan menghilangkan kedudukan mereka di mata masyarakat padahal merekalah yang memiliki ilmu dan menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, karena mereka sudah tidak lagi ditaati dan dijadikan sebagai pemimpin lantaran kebijaksanaan hukum berada di tangan mayoritas.

34. Sistem demokrasi memupuskan minat dan semangat untuk mendalami ilmu syar’i dan tafaqquh fi’d-dien dan menyibukkan manusia dalam hal-hal yang tidak bermanfaat.

35. Sistem demokrasi menyebabkan terhentinya ijtihad, karena tidak ada istilah mujtahid dan muqollid dalam barometer demokrasi, semuanya adalah mujtahid tanpa perlu memiliki perangkat ijtihad atau melihat kepada dalil-dalil syar’i.

36. Sistem ini dapat menyebabkan hancur dan binasanya harakah Islamiyah, karena sering kali harakah-harakah ini bertikai dan berkonfrontasi dengan orang-orang yang menyelisihi mereka tanpa mempunyai kemampuan dan persiapan untuk menghadapi musuh.

37. Menurut sebagian aktivis dakwah, tujuan mereka masuk ke dalam sistem ini adalah untuk menegakkan hukum Allah. Padahal mereka tidak akan mewujudkannya kecuali dengan mengakui bahwa rakyat adalah sebagai penentu dan pembuat hukum, ini berarti ia telah menghancurkan tujuan (yang ingin dicapainya) dengan sarana yang dipergunakannya.

38. Demokrasi adalah sebuah sistem yang menipu rakyat pada hari ini, dengan propagandanya hukum berada di tangan rakyat dan rakyatlah sebagai pemegang keputusan, padahal pada hakekatnya tidaklah demikian.

39. Demokrasi menyita dan menghabiskan waktu dan tenaga para ulama dan aktivis dakwah, dan membuat mereka lalai dari membina umat dan dari berkonsentrasi untuk mengajarkan dienul Islam kepada manusia.

40. Dalam sistem demokrasi kekuasaan dibatasi sampai pada masa tertentu, jika masanya telah berakhir maka ia harus turun untuk digantikan dengan yang lainnya., kalau tidak maka akan terjadi pertikaian dan peperangan, padahal bisa jadi sebenarnya dialah yang paling berhak (karena memiliki kemampuan dan kecakapan yang memenuhi persyaratan sebagai seorang pemimpin) namun karena masa jabatannya telah habis ia diganti oleh orang lain yang tidak memiliki kemampuan seperti dirinya. Maka hal ini akan membuka pintu fitnah dan sikap membelot dari penguasa yang sah, padahal telah diketahui bahwa keluar (membelot) dari penguasa itu tidak boleh kecuali jika penguasa tersebut terlihat melakukan kekafiran yang nyata dan pembelotannya dapat mewujudkan kemaslahatan yang berarti serta memiliki kemampuan untuk melakukan hal tersebut.

41. Dewan-dewan perwakilan adalah dewan-dewan thaghut yang tidak dapat dipercaya untuk mengakui bahwa pemilik dan penentu hukum secara mutlaq adalah Allah, maka tidak boleh duduk bersama mereka di bawah payung demokrasi, karena Allah Ta’ala telah berfirman: (Surat An-Nisaa’: 140) , (Surat Al-An’am: 68)

42. Demokrasi pada hakekatnya menikam (menghujat) Allah serta melecehkan hikmah dan syariat-Nya.

43. Di bawah naungan sistem demokrasi berbagai bid’ah dan kesesatan dengan berbagai macam pola tumbuh subur dan orang-orang yang menyerukannya dari berbagai thoriqot dan firqoh seperti Syiah, Rafidlah, Sufiah, Mu’tazilah, Kebatinan, dan lain-lainnya pun bermunculan. Bahkan di bawah naungan sistem ini mereka mendapatkan dukungan dan dorongan dari orang-orang munafik yang berada di dalamnya dan juga dari kekuatan-kekuatan yang terselubung dari pihak luar. Dan Allah tetap memiliki urusan terhadap makhluk-makhluk ciptaan-Nya.

44. Sebaliknya bertubi-tubi tuduhan dan dakwaan yang ditujukan kepada para aktivis dakwah dengan menjelekkan citra mereka di mata masyarakat umum sehingga mereka dijuluki sebagai pencari kedudukan, harta dan jabatan, dan mereka juga dijuluki sebagai penjilat dan masih banyak lagi julukan-julukan dusta lainnya sebagai akibat diberlakukannya asas bebas berbicara dan mengeluarkan pendapat serta menghujat harga diri orang lain.

45. Orang yang berada di dalam sistem ini dipaksa untuk bergabung dalam satu barisan bersama partai-partai murtad dan zindiq dalam mempertahankan prinsip-prinsip jahiliyah seperti deklarasi-deklarasi internasional, kebebasan pers, kebebasan berpikir, kebebasan etnis Arab,

46. Sistem ini akan mengakibatkan hancurnya perekonomian dan disia-siakannya harta rakyat, karena anggaran belanja negara akan dialokasikan oleh partai-partai berkuasa demi memenuhi ambisi mereka dengan membangun gedung-gedung dan menjalankan kampanye pemilihan umum sesuai dengan yang mereka rencanakan dan agar partai-partai tersebut dapat mewujudkan pembelian dukungan (penggalangan dan pengumpulan massa) dengan iming-iming materi yang menggiurkan.

47. Sistem ini memadukan antara haq dan bathil, jahiliyah dan Islam, serta antara ilmu dan kebodohan.

48. Demokrasi mencabik-cabik jati diri umat Islam dan menjatuhkan kewibawaan mereka melalui penghujatan atas syari’at dan tuduhan bahwa syari’at tersebut sudah tidak relevan lagi dengan kondisi zaman, juga melalui pengebirian sejarah dan hukum Islam dan mengilustrasikan bahwa Islam itu diktator tidak seperti demokrasi. Di samping itu demokrasi berarti meleburkan umat Islam secara membabi buta ke dalam satu wadah bersama orang-orang barat dari golongan Yahudi dan Nasrani yang memendam dendam kesumat kepada umat Islam.

49. Sistem ini akan membuat labilnya keamanan suatu negeri dan terjadinya persaingan antar partai yang tidak berujung pangkal, maka manakala sistem ini diterapkan di suatu negara, niscaya akan tersebar rasa takut, cemas, persaingan antar penganut aqidah, aliran, fanatisme golongan dan keturunan, sikap oportunis dan bentuk-bentuk persaingan tidak sehat lainnya.

50. Kalaupun ada kemaslahatan yang dapat dipetik dari berkiprah dalam demokrasi dan pemilihan umum, kemaslahatan ini masih bersifat parsial dan masih samar jika dibandingkan dengan sebagian kerusakan besar yang ditimbulkannya apalagi jika dibandingkan dengan keseluruhannya. Dan orang yang mengamati secara obyektif atas sebagian yang telah disebutkan akan menjadi jelas baginya ketimpangan sistem thoghut ini dan jauhnya dari dienullah bahkan sesungguhnya demokrasi adalah aliran dan sistem yang paling berbahaya yang dipraktekkan di dunia saat ini, ia merupakan induk kekafiran, dimana memungkinkan setiap aliran dan agama baik itu Yahudi, Nasrani, Majusi, Budha, Hindu dan Islam untuk hidup di bawah naungannya. Dalam barometer demokrasi semua pendapat mereka dihargai dan didengar, mereka berhak untuk mempraktekkan dan mengamalkan aqidah mereka dengan seluruh sarana dan fasilitas yang ada. Cukuplah hal ini sebagai tanda zindiq dan keluar dari dien Islam, maka bagaimana mungkin setelah ini dikatakan sesungguhnya demokrasi itu sesuai dengan Islam atau Islam itu adalah sistem demokrasi atau demokrasi itu adalah syura sebagaimana dikatakan oleh sejumlah orang yang menggembar-gemborkan sistem ini sebagai sistem Islam.

Akhirnya kami mengharap dari setiap saudara yang berambisi untuk memperjuangkan Dienullah untuk benar-benar mencermati serta mengkaji kembali kerusakan-kerusakan ini, dan melihat kepadanya secara obyektif jauh dari fanatik individu, badan, atau institusi tertentu karena kebenaran itu lebih berhak untuk diikuti dan hikmah merupakan barang orang mu’min yang hilang dimanapun ia mendapatkannya maka ia berhak atasnya. Kami memohon kepada Allah Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi dengan nama-nama-Nya yang baik dan sifat-sifat-Nya yang agung agar menyatukan hati-hati kaum muslimin di atas ketaatan kepada-Nya dan menyatukan barisan mereka di atas Al-Haq dan ittiba’ (mengikuti tuntunan dan garis perjuangan yang telah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam). Karena Dialah Yang Maha Kuasa atas hal tersebut. Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada penutup para Nabi dan Rasul Nabi kita Muhammad, segenap keluarganya, sahabat-sahabatnya dan orang-orang yang meniti jejaknya dan mengikuti sunnahnya sampai hari kiamat.





DIAMBIL DARI:

JUDUL ASLI

Khomsuuna Mafsadah

Jaliyyah min

Mafaasidi’d-Dimoqratiyyah

wa’l-Intikhobaat

wa’l-Hizbiyyah

Penulis

Syeikh Abdul Majid bin Mahmud Ar-Reimy
Read more >>

Kata Orang Seh..

KATA orang sehh... bahwa KAPITALISME membawa kemakmuran bagi Indonesia. Maka kata “KE-MAKMURAN” di atas wajib kita GARISBAWAHI. Kemakmuran tersebut jelas bukan ditujukan kepada rakyat tapi kepada para pemilik modal atau yg layak disebut sebagai para KORPORAT baik ASING maupun PEJABAT yang BERKUASA.
Read more >>

Jangan di Baca tulisan Orang Aneh

SETIAP MANUSIA PASTI PUNYA MASALAH

ADA YANG RUMIT ADA PULA YANG KLASIK

MASALAH KITA, MASYARAKAT, DAN DUNIA

SEMUA PASTI TERUSIK

ALLAH MENGUJI KITA DENGAN MASALAH

ALLAH PUN TELAH SIAPKAN SOLUSINYA

UNTUK MENGUJI SETIAP DARI KITA

SIAPA HAMBA TERBAIK

REFF

MARI.. MARI..

MENIMBANG MASALAH

MARI.. MARI..

DENGAN SYARI’AH 2X (Lirik/ Lagu: Umar Abdulla)




Masih di alam lain, bisikan aneh-aneh lainnya muncul silih berganti, seperti bus kota “AGRA MAS” yang lalu-lalang di jalanan, PP dari bogor ke Bandung. Entah kenapa ada bisikan aneh-2 di otak saya, seolah-olah badan saya ini kerasukan JIN, tentu bukan sembarang JIN sepertinya, harapan saya, moga bukan JIN kapir, tapi JIN yang ber-IDIOLOGIS-kan islam, ngarang!!! “Agak merinding seh” bulu kuduk saya berdiri semua seperti orang yang sedang ngantri beli karcis di bioskop. Sori !! efek dari me- nonton film horor buatan negri ini, jadi bawaannya PARANOID mulu. Waspadalah..Waspadalah..!! setan, iblis, pocong kuntilanang, kuntil wedo, tuyul dan mbk yul ada dimana-mana. Kang syabab-nya Elayy..!!

Bisikan itu makin menyengat dalam hidung saya, eh sori maksudnya makin mbrontak dalam pikiran saya, kira-kira bisikannya begini. “Logat madem” - Dari pada yu uying-uyingan yang ngk jeyas icu mending yu bantu tuh saudara-saudara yu yang lagi yenuh bin binyung mencari jati diri. Dari jaman 45, saat ini dan yang akan datang. Negri ini butuh yang namanya jagoan pemikiran idiologis seperti yu, dan negri ini tidak butuh jagoan-jagoan seperti bruce lee, bruce willis, Jet lee maupun jet pesawat f16. Itu percuma, yang ada bukannya merubah pemikiran manusia tapi merubah kepala orang jadi benjol. Tuh kan berdarah, tanggung jawab!!

Negara ini tidak akan bisa ter-selesai-kan dengan cara kekerasan gaya mereka, tahu kenapa? “yang jelas bukan tahu sumedang, tahu bandung ataupun sok tahu...bukan sop tahu tapi sok tahuu...pinter!! begitulah bisikan yang selalu menggodaku-mengalahkan rayuan maut sang istri tercinta..hahahaha! hus! Tetangga sedang tidur.

Plang..prak..prak..!! suara piring, ternyata anakku sedang belajar ngamuk-ngamuk, banting-banting piring, tapi ngk pecah, karna piringnya piring plastik, harapannya pecah tapi ngk pecah-pecah. Hilang sudah hasil lamunanku selama ini, hilang seketika, buyarrr!! Annaku selain ayu, cantik kayak umi nya, ternyata punya potensi mengganggu aby-nya yang sedang melamun...uhh!! kucium dia, gemess...!! hati-hati yach jangan cium gadis orang. ZINA. Taukan zina? Saya ngk perlu menjelaskan fisik zina itu kayak apa, yang jelas telah di sepakati, zina itu haram, pelakunya akan di masukkan dalam kuali yang mendidih yang sangat besar, disana manusia di buat menjadi srondeng yang sangat lezat, bumbu-bumbunya adalah setan dan iblis, sekalian nanti kalian bisa reoni-an dan kalian bisa saling nyapa disana, maka tobatlah pelaku zina. Yaheee...

Dalam suatu riwayat, riwayat ini di tulis oleh Kang Syabab, jalur perawinya Ririn Ridhowati, dan disahihkan oleh Aisyah Aqilah Azzahro. Syabab berkata : suatu ketika ada sebuah negri,dimana negri tersebut banyak persoalan dan banyak terjadi kerusakan moral dimana-2, bahakan bisa dikatan berbagai persoalan ada semua dalam negri ini, sehingga negri ini diberi julukan negri 1000 bencana;baik bencana kemanusian, bencana alam,dan bencana moral. jika saja anda tinggal dalam negri ini, saya jamin anda akan mengerti permasalahan.

Ngk percaya? Tanyakan yang sudah mengalaminya, pasti akan curhat sama ente panjang x lebar x tinggi = menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang mengerikan dan anda membandingkan data-data dari LSI (lembaga survei indonesia) pasti akan menemukan data-data yang ganjil dalam negri ini, andapun stres setelah membacanya, andapun tidak tahan dan mbrontak, aku harus bagaimana.? Aku harus melakukan apa? Anda tidak tahan memikirkannya, akhirnya andapun putus asa, jika anda tidak kuat, pastikan sajah, anda akan bunuh diri.

Kalau mau bunuh diri pastikan pohonnya pendek jangan tinggi-tinggi nanti anda bunuh diri benaran. Saran dokter jiwa “jika mau bunuh diri, carilah pohon tomat yang banyak buahnya, dan saya persilahkan anda bunuh diri disitu” saya jamin sampe matipun anda tidak akan mati-mati, tau kenapa? Karna malaikat pencabut nyawa naksir sama anda....hahahahaha

Se-begitu parahkah negri ini? Jangan-jangan yang ngarang hikayat ini, ngelantur nehh!.eits!!! nanti dulu jangan terburu-buru menilai penulisnya “NGELANTUR” itu sesuatu hal yang Bid’ah, setiap bid’ah adalah dosa, setiap dosa tempatnya di neraka. Yach..itu kisah saya dulu, sekarang saya sudah tobat, anda jangan kawatir sebab saya masih ngelantur sampe saat ini. Payah..Itu namanya belum berubah dong mas syabab” lah yang mau berubah siapa? Emang saya satria baja hitam? Apa lagi satria baja putih, ngk mungkin layauuu. Heehehe.

mari kita simak satu persatu. Tit..tit...tit..tulalit..!! sebentar telpon masuk “assalamualikum, haloo..ada apa sayang, jemput? Dimana? Ooo di samping rumah pak bejo...ok tunggu 15 menit yach, abi mau mandi dulu, setelah itu abi mau nyetrika biar rapih baju aby, sekalian mau nyuci baju aisyah, sebelum berangkat aby juga mau masak nasi, sapa tau setiba dirumah dirimu laper. Yach sekita 15 menit yach, tunggu aby...muac...muach..!!! dahh assalamualaikum. Ehem..uhuk..uhukk...!! sori batuk.

Sampe dimana kisah tadi? “mari kita simak satu persatu”. Ooo yang itu..”wesuwes..suwes..suwesss..!! hahahahaha!! Iyah si anu..anunya si anuuu...!!” wualah, baru mau letakin jari-jemari di keyboard, ada ajah yang menggagu kosentrasi saya, mana tulisan belum selesai. Uhhhhh! Ngacak-ngacak rambut Seolah-olah rambutnya gatel, padahal ngk gatel sehh, Cuma ketombean..

Saya tengok dari jendela, yach!! Bapak-bapaknya malah ngerumpi, kebetulan tempat saya ini adalah kontrakan jadi wajar kalau rame. Dari pada Pikiran buyar, ngk bisa kosentrasi mending saya nimbrung juga ah! Siapa tau ada kopi gratis “pintaku dalam hati.” Lagian pantat saya sudah pegel, otot jari-jemari saya juga sudah kekar karena sering fitnes di keyboard mengalahkan kekar badan-nya si “ade ray” yang suka pamerin otot-otot nya didepan nenek-nya orang.

“wah lagi apa neh pak, lagi pada reonian kah? “ Ghorizah sosialisasi saya mulai bereaksi demi mendapatkan secangkir kopi dan cemilan-cemilan yang membuat aku berpikiran segar kembali. bagiku makanan, cemilan dan kopi yang paling wuenakk! Se-dunia adalah yang gratis-gratis, saya yakin semua orang-pun ingin seperti saya. “jangan di tiru” karna adegan ini sangat berbahaya sekali. Kecuali ada dalil-dalil qot’i yang membolehkannya. Hahahahaha..!!

“eh si mas...sini mas gabung “

Alhamdulillah doaku terkabulkan-dalam hati seh, kulihat ada 3 ekor bapak-bapak yang sedang duduk melingkar di lantai keramik putih, seakan-akan mereka sedang halaqoh, bukan halqoh beneran tapi seakan-akan. Sebut saja disitu ada bapak A,B dan C, saya kurang hafal namanya, dari pada kepikiran, trus saya ngk bisa tidur, trus sampe kebawa mimpi buruk gimana? Ah! Dramatis.

Syabab : rame-rame kayak mau demo pak? “tidak lupa sambil nyengir seperti kuda yang sedang ringkih ”iiii.....hhhhhiiiii. Bruffff....!”

A = Bisa ajah se mas

B = kemarin saya liat di internet mas, apa benar pemerintah kita mau buat gedung DPR baru yang nilainya miliaran itu?

C = suuuupp!! “menikmati kopi”

Syabab = nyimak

B = seandainya saya punya duit segitu, wah saya bisa beli mobil sedan 4, truck 4, kontener 4, Bus 4, Rumah mewah 4, istri 4 dan kambing 4.

A = apa!? “sentak” bapak mau punya istri kambing 4?

C = krauk..kraukk..”cemilan” sambil ketawa. Hahahahaha!!

Syabab = senyum manis

Syabab = keren juga neh bapak-bapak ngomongin politik seperti pengamat politik ajah “dalam hati”

C = no coment

A = menurut saya itu seh sah-sah saja, kalo ngk dari sekarang kapan negri ini maju, masa gedung DPR yang mirip siput itu terus di pertahankan, modern dikitlah..

C = belum nyambung

B = saya ngk setuju ! “mulainaik pitam” masa duit dari pajak di buat untuk gedung DPR yang super mewah, buang-buang duit tuh pemerintah.

A = jangan gitu dong!! pak presiden kita ajah setuju tuh buat gedung DPR yang baru, kenapa ente yang mesti sewot?

B = wajar lah saya sewot, mereka ngambil pajak dari saya kok, toh apa yang saya dapat dari pemerintah? Ngk ada pak.

C = masih sedia kala

A = emang ente ajah yang di tarikin pajak? Saya juga yang di tarikin pajak, saya enjoi-enjoi saja, ngapain saya pikirin, biar pemerintah yang mikir, kita mah masyarakat yang awam ikut-ikut saja hasilnya, toh nanti kalo gedungnya nyaman, mereka jadi nyaman ngurusin rakyatnya.

B = tapi aku masih tetep ngk setuju

C = suuupppp!! Nyeduh kopi “tanpa wajah berdosa”

A = menurut mas gimana?

Syabab = mikir

Syabab = beginilah hasil sistem demokrasi pak

A = lah kok malah ngomongin demokrasi mas, kitakan bahas gedung DPR

C = tambah bingung

Syabab = benar pak, saya tau yang bapak maksud, justru demokrasi inilah yang membuat semakin tidak jelas

Syabab = bapak tau kan arti demokrasi?

A,B,dan C = Mikir

Syabab = demokrasi itu dari rakyat,oleh rakyat untuk rakyat.kita memilih wakil-wakil kita untuk mewakili kita di DPR, untuk apa? Untuk menyampaikan anspirasi kita pak?nah fungsi wakil-wakil kita di DPR tugasnya membela hak-hak bapak disini, bukan termasud saya loh pak, karna saya tidak pernah nyoblos..hehehehe. Jadi wajar jika bapak B menuntut haknya. “sok bijak”

Syabab = terkait pembangunan gedung DPR, jika bapak meminta pendapat saya, saya saaaaanngaattt tidak setuju, kenapa? Dana untuk pembangunan tidak sedikit nilainya pak. 1.6 triliun, ngk tangung-2 nilainya segitu, kalau di buatkan seribuan, dari bumi dampe ke bulan, nyampe tuh pak duitnya

C = ketawa “kwkwkwkwkwkkw”

Syabab = kita menggunakan nalar yang sehat pak, di negri kita ini masih banyak yang kelaparan, pengangguran, anak-2 putus sekolah, orang miskin, anak-2 terlantar, dll. seandainya duit 1.6 triliun tadi di kalkulasikan ke masyarakat yang tidak mampu...wow! ngk bakalan ada yang kelaparan pak...

B = betul mas, saya setuju!!

C = manggut-manggut

Syabab = jadi pak, orang-orang DPR itu bukan wakil kita sesungguhnya, tapi wakil-wakil setan dan iblis

C = nyam..nyam..nyam...

Syabab = makanya pak, tahun depan jangan nyoblos lagi, emang bapak-bapak mau di tipu wakil-wakil bapak? Omong kosong tuh dari rakyat,oleh rakyat, untuk rakyat, yang ada dari rakyat,oleh rakyat, untuk mereka sendiri...

B = katrokkk!!

A = kitakan ngk bisa apa-apa mas, la wong kita masyarakat kecil kok

Syabab = bisa pak, asalkan bapak mau

A = caranya?

C = BUZZZ!! “menikmati rokok”

Syabab = ngaji pak!

A = lah kok ngaji?

B =iyo toh mas, kok ngaji?

C = BUZZ!! Masih keadaan semula

Syabab = iyah pak, dengan mengaji bapak-bapak akan tahu cara-nya

C = ngaji apaan tuh, ngaji al-quran? Saya mah sudah khatam 5 kali mas al-qurannya

A,B = “ #$@$%^%$&^%&*&@#$% “

Syabab = salah satunya ngaji al-quran pak, yang dimaksud saya mengkaji aturan hidup manusia sebagai hamba allah di muka bumi ini.

A = ada yang lebih mudah mas?

Syabab = bapak mau yang mudah, jangan nyoblos lagi tahun yang akan datang dan terapkan sya....sarrrrrrrr!!!! “yah hujan”

B = wah hujan mas, lain kali kita diskusi lagi mas.



“ pada kabur semua”



Syabab = ngk jadi deh mau bilang TERAPKAN SYARIAT dan KHILAFAH “dalam hatiku” ah! Lain kali saja masih ada waktu untuk menjelaskannya...



Ok. Kita lanjutkan hikayatnya, konon katanya negri ini, banyak sekali persoalan mulai dari A sampai Z. Sebut saja : Anak pemerintahan yang nakal, Anak partai politk yang maniak koruptor, Anak-anak DPR yang tidak amanah doyannya tidur, FB, main game dan makan gaji buta dari pajak rakyat, Anak-anak asing yang merampok kekayaan rakyat negri ini; mulai dari hutan, laut, tambang mineral, tambang energi, tambang emas, tambang batu bara. Anak-anak pengusaha yang senantiasa menjual produk-produk yang haram, dll. Belum lagi pelanggaran-pelanggaran lainnya seperti Zina mata, Zina hidung, Zina telinga, Zina mulut, dan sampe kemasalah Zina yang lebih besar, yaitu Zina kemaluan. Naudzubillah..!!



SOLUSI-nya apa? “negri ini mulai menimbang-nimbang, solusi apa yang terbaik untuk negri ini”?

Berbau SOSIALIS atau Berbau DEMOKRASI? Ah sayang SISTEM ISLAMNYA tidak masuk dalam menu solusi dalam negri ini. Dari pada saya berfikir yang bukan-bukan, mending kita yang “MUSLIM” melakukan perubahan terus menerus di tengah-tengah masyarakat kita yang kita cintai ini, tidak lupa juga terus menasehati penguasa negri ini, supaya SISTEM ISLAM masuk dalam menu solusi-nya. Amin.



Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? QS. al-Mai’dah (5) : 50





Masya Allah..cape deehhh!!

connects the next chapter



tertanda “Syabab revalations”
Read more >>

SAYA benci DEMOKRASI

Kenapa saya membenci demokrasi? Dan kenapa saya memilih judul “Katrok bukanlah demokrasi..?” apa ngk takut ..? takut sama sape? Polisi, satpol PP, pemerintah atau densus 99..? Pertanyaan bertubi-tubi dari teman saya, sebut saja “katrok”, katrok?? Ndeso banget seh namanya seperti acara tukul 4 mata “katrok” sobek...sobek..!! artinya ndeso, nora, kuno, panu, kurap, it's up to you what he said.. Nggak percaya? Tanyakan almarhum mbah marizan dijamin lo pade akan di hantui tuhh. hiii...seyemmm!!

Saya juga heran kenapa teman saya ini memilih nama katrok? Padahal masih banyak nama-nama yang keren, yang paling keren juga ada seperti Tom Cruise peran utama film “Enggak Mungkin” seri 1-3 saya sudah nonton neh film-nya, ajebb coe...atau Leonardo Dicaprio yang membintangi film judulnya “Titanok, Panik atau Tinta” saya lupa judul-nya, pastinya ente-ente tahu neh filmnya dan membintangi film “Romeo n Juliet” di jaman saya film ini memang keren banyak pemuda-pemuda, anak-anak, sampe kakek dan nenek pun ikut nyambut neh film, para ladies pun tergila-gila dengan orang yang satu ini. Ibu-ibu PKK ikutan ngk mau ngalah, teriak histeris “leonardo.. I LOVE U..!! Gubrakk..!! nabrak tiang LISTRIK. laris manisss....

Balik maning ke lap..top...!! kenapa katrok? Tanya seorang wanita sebut saja namanya “Rinzi” wanita ini adalah bidadari saya alias istri saya, uhuk..uhuk..!! apwuan batuk. Biar dikatain unik kale, keren, atau memang stok nama sudah habis, Mbuh lah (ngk tau), saya ngk peduli dengan itu semua, yang saya tahu dia memang sangat “katrok” percaya ngk? Pasti ngk percaya kan? ngk percaya, yach sudahlah saya ngk maksa kok..yehhh...kacian de lohh...

Loh..!! kok masih ngeyel (bandel)? Ya sudah, tanyakan sana sama rumput..yang..bergoyangg (ucap E.bit.G ade). Sampai dimana tadi cinta-ku..!! “KATROK” oh iyah aby lupa. Ok saya lanjutkan critanya. Saya dan dia bisa dikatakan teman dekat ngk make “sangat” saya menjadi enggan memangil namanya katrok bagi saya nama seperti ini sangat buruk dan bagi saya temen harus dimuliakan tanpa harus memandang seseorang itu dari mana, ras apa, warna kulit yang berbeda, kaya atau miskin, yang jelas dia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang berwujud manusia bukan ASU apalagi BABI, sapa yang mau temenan dengan babi dan asu, sori yach.. katrok adalah manusia bukan hewan. (sok peduli luu)“Tumben encer neh otak biasanya brutal, sadis, ketemu orang langsung hajar, sikat. Yeeee!! Jangan salah sangka dulu donggg “bukan kedondong” makanya simak dulu yee, HAJAR adalah tetangga saya dan SIKAT adalah sikat GIGI saya, karna setiap pagi saya rajin gosok gigi, liat neh gigi saya putih, silau seperti cermin, Cringgggg!! Seperti iklan pepsodent di TV silauu men.!! Wah gila neh penulisnya GR amat, ya iyalah..sapa yang mau jadi kuper bukan koper loh..emang pindahan? Sekalian ajah no rumah tetangga di gusur...huhuyy!!

Jadi. Kalo bukan si katrok lo mau manggil apa? Si buta dari goa hantu, wiro sableng, atau jamal mirdad. Ya ngk lah, saya lebih suka mangil seseorang dengan sebutan berbau arab-arab-ban seperti si fulan, antum, ente atau akhi, akhi kucing, akhi kuda atau akhi kambing “meminjam kalimat kang divan semesta” siapa lagi tuh divan semesta? Yang jelas bukan ranjang tidur divan semesta adalah sosok penulis yang tersohor dalam dunia persilatan di jaman nya, ngk percaya makanya baca BO alias Badai Otak...jiah! iklan ni yeee....karep lo dah!!

Aku jadi bingung jalan pikiran-ku sendiri sebut saja “Syabab Revalations” ngk usah sungkan-sungkan dan tidak usah malu nyebut nama saya,maluu..? Ngapain gue malo ma lo..emang lo sapa GR alias garing banget seh loo..lohh kok jadi marah-marah, ngajak berantem? Halah lebay! Saya bukan sapa-sapa, tapi saya syabab revalations. Promosi boleh kan? Kwkwkwkwkw “ketawa sambil berkacak pinggang”

Guys, saya juga bingung jalan pikiran saya apa sangkut pautnya crita ini dengan judul yang ada di atas “SAYA benci DEMOKRASI” seandainya tulisan saya ini di uji oleh dosen penguji skripsi sudah di coret judul artikelnya, sebab dosen penguji berkata saya ganti dengan judul bukan “SAYA benci DEMOKRASI “tapi di ganti dengan judul “KATROK tidak BER-TUHAN” kenapa begitu pak dosen? “tanya-ku” karna antara judulnya dan isi tidak sesuai. wah kejam juga neh dosen, gak punya hati alias ngk berperasaan, saya sudah capek-capek nyari-nyarii judul untuk tulisan ini malah diganti dengan judul “KATROK tidak BER-TUHAN” hemm...untungnya dalam hayalan saya-coba seandainya benar saya maki-maki tuh si katrok temen saya, apa hebatnya si katrok - huss!! Jangan bilang sapa-sapa yach nanti si katrok marah...hu uh di jamin aman rahasianya. Nah lohh!

Sambil mikir ,ahh!! Lelah juga mikir,mending saya dengar musik sapa tau sambil dengerin musik otak saya encer lagi,” KLIK 2x terdengarlah sebuah lagu Kalo Presidenku Korupsi yang vokal-nya tidak kalah menarik dengan jamrud maupun iwan FALS, ust yang satu ini salut, bukan hanya pinter juga ber-idiologis. hayooo siapa...ngk tau kan? Sebut saja ust: Umar Abdullah.

Kalau presidenku ternyata ikut korupsi

Aku makin benci demokrasi

Sebab tak terbukti pemilu delapan juli

pilih putra terbaik negeri ini

Kalau presidenku ternyata tidak korupsi

Aku tetap benci demokrasi

Sebab demokrasi semenjak di Proklamasi0

Tak jua perbaiki negeri ini

Reff

Presiden boleh berganti Presiden silakan pergi

Rakyat negri pun sudah tidak peduli

Demokrasinya Sosialis Demokrasinya Kapitalis

Sama saja semua ajaran Iblis



Mendengar lagu ini seakan-akan seperti di alamnya DEMOKRASI, sampe saya tahu isi perut demokrasi seperti apa, demokrasi makanannya merusak anak bangsa di negri-negri muslim yang pernah dia lahab-nya, ngk beda jauh dengan abu lahab dan abu jahal – sama-sama bobrok-nya. pikiranku sudah mulai melayang-layang di angkasa, bukan berarti aku manusia baja seperti supermen yang bisa melayang-lanyang di angkasa, saya adalah gue dan gue tidak mau di sebut supermen sebab supermen menurut-ku “bego”,dia tidak mengerti cara memakai celana dalam dengan benar, mana ada orang make celana dalam di luar? Gila kali..Sudahlah ngk usah bahas supermen, “Supermen is dead” Ghibah tau. (baca:bagundal militia).

Saya masih ingat bener awal jumpa saya dengan katrok, saya lupa tepatnya tanggal berapa, yang saya ingat kami bertemu tahun 2002 di jogjakarta, biasa anak rantau mencari elmu di negri orang, konon kata orang kota jogja adalah kota pelajar, makanya dari NTB saya mati-matian berjuang supaya bisa kuliah di kota ini, kota yang juga ramah dan bersih, di sisi lain kota jogjakarta merupakan kota parawisata terkenal dengan kental budayanya, kerajaannya, dan juga nasi kucingnya enak, murah lagi plus ES teh-nya juga manis, semanis gadis-gadis pribumi-nya. emang pernah cicipin? Sori saya bukan tipe laki-laki yang anda kira, saya adalah laki-laki “jantan yang punya istri cantik dan anak yang cantik dan yang berketuhanan yang maha-Esa, yang adil dan beradab, bukan omong kosong tapi begitulah ceritanya...

Nah saya dan katrok bertemu saat kami mencari kost-kost -san, entah ini jodoh atau bukan itu ngk penting, yang terpenting bahwa kami berdua punya visi dan misi yang sama yaitu mencari kost-kost-san, cie ile gaya loo...

Serius seandainya kami tidak memiliki visi dan misi yang sama, entah apalah jadinya kami di kota orang, yang terbayang dalam pikiran saya adalah, jika saya tidak mendapat kan kost hari ini, bakalan tidur di kolong jembatan dan akan berkenalan dengan penghuni-penghuninya disana. “Setan” maksudnya? “Bukan” orang-orang yang tidak memiliki rumah yang tidak di urus oleh negara setempat “sok politik lo” biarin, daripada sok-sok-an entar malah nyosor gadis orang lagi. hahahahaha... huss!! DOSA !

Lanjut cerita, sayapun berteman dengan katrok, bisa dikategorikan cukup lama 7 tahun, cukup menjadikan kami manusia yang ideal di kota orang, walau kami berdua berbeda dalam segala hal. Katrok adalah sosok brutal, idealismenya tinggi dan memiliki keyakinan yang kuat, badannya tegap, rambutnya gondrong, hidupnya tidak teratur maksudnya” jarang mandi, kalaupun mandi, jarang make sabun.” ada satu hal yang aku suka dari-nya maaf ini bukan soal “homo” tapi soal kepribadian yaitu doyan makan buku, buku apa saja di lahabnya dan yang paling dia doyan adalah buku-buku karlmax, hegel, lenin, filsafat. Pokok’e buku-2 berbau revolusi merah. Dalam hatiku berkata “keren juga neh orang” tapi sayang dia adalah katrok!! dan satu hal yang paling aku benci darinya, jika di bacakan ayat-ayat suci al-quran, katrok ini triak-triak. Panass....panass !! kabur dah entah hilang kemana. ketemu setan atau jin. mene ke te heee....”bhs.india”

Sedangkan kepribadian saya, anda bisa menyimpulkannya sendiri...wow! sok sekali kauu!! Maskudnya apa? Kok bawa sok-sok segala, Sok kambing, sok buntut atau sok ayam? yang jelas ke-3 sok ini enak -siapa yang mau sokk? Sok..sok..waelahh!

Uhuk..uhuk...ehemm...cukup panjang juga cerita tentang si katrok yach, ok kita sudahi sajah crita yang ngk manfaat ini, sebelum saya mengakhirinya, saya ingin berbagi dialog saya dengan si katrok. Saya masih inget bener, waktu itu saya mempersiapkan perlengkapan saya untuk acara besok pagi, kalau ngk salah waktu itu demo tentang “kenaikan harga BBM”

Tok..tok..tok...suara pintu kamar kost-san-ku, siapa? “pinta-ku” katrokk...aku ada perlu ma yu, di bukanya pintu langsung nyelonong tanpa ku suruh masuk dahulu, dalam hatiku berkata “dasar kambing lo” untung saya ngk ucapin, kalo saya ucapin, bukan hanya dia saja yang tersinggung, tuhanku juga pasti akan lebih tersinggung, pacarnya, orang tuanya bahkan mbah-nya gak ketinggalan diem. benar ngk guys?! “pembenaran”. Aku pinjem duit dong, begitulah kebiasaannya “sambil memohon-mohon” ngk usah bayangin, tau sendirikan seperti apa cowok yang suka gombal-gombalin ceweknya lantaran takut di putus sama ladies-tercintanya nya, tau sendiri kan- ok saya anggap saudara tau- ngk perlu saya jelasin panjang lebar,karna menurut saya tulisan ini sudah sangat panjang lebar dari ufuk barat sampe ke ufuk timur. Jiah gaya..gaya..!!

Sebelum katrok ini pergi, dia sempat bertanya pada saya, entah bertanya beneran atau hanya iseng atau tanya ejekan, tetep saya layani, tuan rumah yang baik akan selalu memuliakan tamunya, bukankah itu di contohkan oleh nabi kita?? Yach...yach...yach....

Katrok : wah perlengkapan apa neh, bendera, bambu yang ukuran 1 m, ada slayer bertuliskan laaillahailallah muhammadurrasulullah kayaknya mau demo neh, kapan?

Syabab : besok, mau ikut ?

Katrok : gak ! tegas-nya

Syabab : kenapa ? ini jugakan kewajiban kita mengoreksi penguasa

Katrok : kita? Lo aja kali

Syabab : gelo, “dalam hatiku”

Katrok : gue mau tanya, kenapa seh yu-yu pade nolak demeokrasi? Gue lihat demo kalian selalu embel-embel TOLAK DEMOKRASI,HANCURKAN KAPITALISME,HANCURKAN AMERIKA!! Semangatnya

Syabab : ente lupa satu kata lagi coe!!

Katrok : apaan emang ada yang kelewat?

Syabab : yach..engkau melupakan “LENYAPKAN SOSIALISME DAN Orang-orangnya

Katrok : kakakakakakakkakaa!! Ah bisa aja loo..Gue serius, kenapa?

Syabab : sama kayak lo, kenapa lo tidak mengakui adanya tuhan? Kenapa saya menolak demokrasi, ya suka-suka saya, sama kayak lo yang menolak tuhan tanpa hujah dan sesuka hati-mu.

Katrok : lah inikan idialisme gue dan idiologi yang gue anut, jaman demokrasi jaman bebas ber aqidah bung!!

Syabab : berarti ente setuju dengan demokrasi?

Katrok : mikir

Syabab : setuju ngk?

Katrok : menimbang-nimbang

Syabab : woe..!! setuju ngk demokrasi?

Katrok : masih sedia kala

Syabab : yach. Ditanya malah diem

Katrok : ngk lah guys gue ini tulen aktivis sosialis, mana mau gue ikutan-ikutan keyakinan bukan dari keyakinan gue, maaf!!

Syabab : maaf untuk apa?

Katrok : maaf gue bukan demokrasi tapi sosialis “sambil menempatkan telapak tangannya di dada”

Katrok : bagi gue, demokrasi adalah racun kehidupan dan dia musuh besar kami dari jaman perang Dunia ke- 1 dan perang Dunia ke-2, ngk ada istilah damai dengan DEMOKRASI, akan kami cincang-cincang peradabannya”semangatnya”

Syabab : nah lo...yang lo ucapin tadi Cuma penghibur hati apa?

Syabab : saya kutip neh kalimat lo barusan “jaman demokrasi jaman bebas ber aqidah bung”!! apakah aktivis sosialis semuanya gak konsisten omongannya? Tadi omongan A sekarang omongannya B, jadi bingung saya...”sok kritis”

Katrok : ente jangan keburu dulu, omongan gue tadi bukan berarti gue setuju dengan demokrasi,yang gue suka hanya butir-butirnya, salah satunya “bebas beragama”

Katrok : dengan adanya bebas beragama ini, gue bebas melakukan apa saja, ngk solat, ngk puasa, bahkan tidak bertuhanpun tidak jadi masalah.

Syabab: jadi lo naksir dengan butir –butir mirip katrok kayak lo yach? Lo seneng ngk sholat, lo seneng ngk puasa, enak banget jadi lo yach...bukanya lo itu orang muslim, orang tua-mu juga muslim, bahkan mbah buyut-mu juga muslim. Dasar katrok penghinat lo”dalam hatiku”

Syabab : mana ada dalam pertarungan sejarah komunis, sosialis mengaku muslim? Emang bisa? Seandainya karl marx, lenin, hilter, darwins masih hidup di jaman lo ini, lo bakalan di panggang ampe angus seperti kambing guling...!! karna lo berbau muslim.

Syabab : begitu juga demokrasi, tidak akan membiarkan komunis, sosialisme dan islam berjaya di muka bumi ini, sosialispun demikian tidak akan membiarkan demokrasi dan islam ada di bumi ini, prinsip komunis adalah “bumi ini harus di taklukkan” tentu dengan sosialisnya. Islam-pun sama tidak akan pernah ridho terhadap sistem-2 kufur kayak kalian, yang doyannya merusak tatanan kehidupan di muka bumi Allah tercinta ini, maka sosialis ataupun demokrasi harus di hapuskan di dunia ini, jadi sori kalo gue benci dengan ajaran looo katrokk!! Percaya atau tidak..inilah sifat asli ke-3 idiologi, walaupun sama ingin menaklukan dunia, tapi cara kita beda, sosialis dan demokrasi caranya menjajah.! jadi jangan heran nyawapun gampang melayang, manusia di tindas, harta kekayaannya di rampas, sementara manusia di brangus, seolah-olah bumi ini miliki ita berdua “DEMOKRASI DAN SOSIALIS”..halah!! beda dengan islam, islam ada konsep yaitu pembebasan negara-negara tiran dari kependudukan penjajahn kafir kayak sistem yang lo anut itu...

Katrok : nyimak “agak serius”

Syabab : satu hal lagi komunis sudah memproklamasikan dirinya, bahwa tidak ada tuhan di dunia ini, yang ada hanyalah materi “teori darwins” ngk ada neraka dan gak ada syurga artinya sosialis tidak mengakui keberadaan pencipta bukan? “pintaku padanya”

Katrok : ngudut...BUZZZ!! “mikir cari jawaban”

Katrok : ah sok tau lo...ngk usah bahas idialisme gua lagi deh, kembali ke jaman demokrasi

Syabab : ikut nyimak

Katrok : kenapa lo benci yang namanya DEMOKRASI?

Syabab : jawab dulu dong pertanyaan dari gue, lo setuju ngk demokrasi? Gue nunggu jawaban dari lo dari tadi sampe-sampe jenggot gue rontok..

Katrok : hahaha..!! gitu saja sewot..Gue benci ajah ma demokrasi “singkatnya”

Syabab : berarti kita sama, sama-sama ngk suka DEMOKRASI

Syabab : nah kalo gitu, demo yuk besok

Katrok : jawab dulu dong “ikutan ngk mau ngalah alias penasaran”

Katrok : ngk adil loo, kenapa lo benci dmeokrasi?

Syabab : gue benci demokrasi bukan karna dia modern, cantik ataupun ganteng, gue benci demokrasi karna dia bukan dari keyakinan yang gue anut, demokrasi dari barat, sedangkan islam dari Allah swt. Dan gue juga melaknat ajaran KOMUNISME dan SOSIALISME, pokok’e yang isme...isme...gue laknat!

Katrok : kakakakaka...!! Cuma itu alasan lo

Syabab : yach Cuma itu alasannya

Katrok : kurang puas

Katrok : enggak ada penjelasn lain lagi gan?

Syabab : ngk ada

Katrok : ya udah, selamat berdemo besok pagi, gue mau cari makan dulu..laperr!!

Syabab : dasar katrok, pantas saja lo di sebut katrok, karna dikau memang sangat katrokkk..!!



Guys, beginilah pertarungan idiologis di dunia ini, percaya atau tidak harus percaya bahwa idiologi-idiologi selain islam adalah buruk rupa bahkan isi-nya pun buruk, buruk seperti babi dan monyet..! Sudah seharusnya kita percaya dan yakin, bahwa idiologi yang shaih di dunia ini hanyalah islam semata, maka perjuangan pun harus ber-fokus untuk kembangkitan islam dan membebaskan se-isi- muka bumi ini dari tiran yang namanya sosialis dan DEMOKRASI.



Saudara, jangan engkau seperti sahabatku tadi “katrok”, idialisme-nya rusak, imbasnya perbuatannyapun ikut rusak kita menyakini akan hal itu, siapa yang ngk yakin berarti dia katrok bahkan lebih sangat katrok lagi dari si katrokkkkk!! Mikir-nya Cuma makan, be-ol, mandi ngk make sabun, tidur, dan menyesatkan orang banyak baik melalui sistem ataupun media-media yang bisa di pakainya.



Lo pade harus punya prinsip “bukan berati harus punya rokok prinsip “ nanti berpenyakitan KANKER seperti saya“ kantong kering”, lo juga harus berani menentang dari segala bentuk tiran dan ke-dzoliman, membongkar habis konspirasi-konspirasi penguasa yang senantiasa doyan menghianati rakyatnya.”wakil rakyat” hanya omong kosong. BUSETT!!



DEMOKRASI tidak ada maaf buat lo, bagiku sistem buatan lo itu sistem sampah peradaban, sori jika saya lancang dengan gagah berani menolak ajaran lo, lo tidak perlu tersinggung, karna seperti itulah ajaran yang lo terapkan di muka bumi ini, yaitu “bebas dalam berfikir” jadi saya juga bebas untuk berkata “kalian itu lebih buruk dari “SI-KATROKKK..sobek...sobek....!!” Kelaut ajah sono..!! “ngapain?” cari kepiting.....lah apa sangkut pautnya cari kepiting dengan “saya benci demokrasi” ? “ngk ada” pengen ajah, cari kepiting....ada yang setuju??



Ya sudah lah, mending kita baca ayat-ayat pendek yach, Allah swt berfirman : ”Katakanlah: “Wahai orang-orang kafir, Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukkulah, agamaku”.QS. al-Kafirun (109) : 1-6.



Penulis : Syabab Revalations
“salam pembebasan dan salam revolusi islam”
Read more >>

Tulalit...Tulalit...Tulalit.....

begitulah suara sms dalam saku baju saya, saya raba-raba, saya berusaha segigih mungkin untuk meraih HP yang ada di dalam saku saya "tidak lupa keringat bercucuran menetes di wajah saya" ahhaa!! akhirnya kudapat juga HP dalam saku saya dan kulihat setajam seperti burung elang mencari mangsa.

dengan ketajaman saya memandang akhirnya saya bisa membaca sms dengan sempurna, tulisannya begini "yaNG KpaN Qta KteMuan?jgN Lupa hari KamiS jemput aQu di seKolah ja 14.Wib, alov u, muach!!...muach!! tertanda xxx" sya tersenyum, ngk make kaget-kagetan apalagi sampe syok!!

penasaran, sambil menekan tombol kebawah, aha!! ada no HP nya, dengan teliti melihatnya "0858787xxxxx" hemm..bukan no istri saya, sebab istri saya ibu rumah tangga, ngk mungkin sekolah lagi .tidak... tidak ...!! bukan no HP my wife, sebab istri saya tidak memiliki NO HP yang jelek kayak gini, lalu sapa neh gadis yang nekat menyatkan cinta pada ku, udah saya ngk kenal main muach!!...muach!! lagi, menjijikan. sori saya ngk sudi menerima rayuan gombalmu gadis!! dengan sangat tidak menyesal, saya men DELET-SMS rayuan KAPITALIS-mu..LETTTTT!! hufff!! ternyata sukses....caohhh!!
Read more >>

NEGRI ALAM MIMPI alias binti NEGERI BOHONG-BOHONGAN

Suatu ketika dalam tidur saya, saya  mendapatkan ilham dalam mimpi saya, dalam mimpi itu. terdapat sebuah negeri ENtah berantah dimana, anggap sajah di sebuah negri dongeng bohong-bohongan.


Tadinya negeri tersebut merupakan sebuah negeri yang kaya-raya, tanahnya subur-makmur, gemah ripah, loh-jinawi, kekayaan alamnya luar biasa : mulai dari tambang, emas, perak, minyak, batu-bara dan masih banyak kekayaan tambang lain yang tak terhitung jumlahnya, begitu pula kekayaan hutannya, berjuta-juta hektar hutan dengan berbagai macam tumbuhan yang tiada duanya didunia ini, disamping itu kekayaan lautnya juga melimpah ruah, meskipun dicuri jutaan ton seakan tidak berkurang, ngeri ini bagaikan surga dunia.
Celakanya diberi kekayaan alam yang begitu melimpah ruah ternyata penduduknya semakin hari semakin lupa diri, mereka semakin hari semakin jauh dari menyembah Tuhan Allah sang pencipta manusia , bahkan semakin hari semakin semaunya sendiri.



Begitu juga para penguasa dan pemimpinya, mereka hanya berfikir bagaimana cara memperkaya diri seakan mereka akan hidup selamanya di Dunia ini, korupsi dimana-mana tidak peduli uang siapa, entah itu anggaran pembangunan, jatah makan rakyat miskin, bahkan jatah makan mereka yang tertimpa bencanapun dilahapnya, mereka selalu menari diatas kesengsaraan rakyatnya mereka tak peduli yang penting perut mereka bisa gendut.



Para penguasa menumbuh suburkan segala bentuk kemaksiatan, perjudian, pelacuran, akibatnya penduduknya senang bermabuk-mabukan dan senang membuat keonaran dan celakanya para pemimpin agama tak berdaya menghadapinya, karena apabila berani menentang kemaksiatan maka terrorist lah tuduhannya, dan penjaralah hadiahnya, sungguh negeri yang kacau balau.



Penindasan terjadi dimana-mana dan hukum hanya berlaku bagi rakyat jelata dan tak berdaya, jika yang bersalah rakyat jelata atau yang tak berdaya maka akan dijatuhkanlah hukum yang seberat-beratnya bagi mereka, bahkan bila sudah terlanjur dituduh meskipun tidak terbukti maka hanya uanglah yang bisa membebaskan mereka dari penjara, sedangkan bagi penguasa dan orang kaya meskipun terbukti bersalah maka akan diberi pengampunan dosa bila mereka mau membayar kepada penegak hukumnya, bayangkan betapa rusak moral para penguasa di negeri Bohong-Bohong tersebut.

Setelah puas berkeliling-keliling melihat keadaan negri BOHONG-BOHONG tersebut, dalam perjalan saya berjumpa pendekar legendaris di dunia HONGKONG sana, sebut saja "CHOO YUN FAAT".Kami berduapun saling bertatapan mata begitu tajamnya, sambil menyiapkan jurus masing-2, demi kewaspadaan saya diam-2 menyiapakn jurus ceker ayam, begitu pula CHOO YUN FAAT tidak mau ngalah, menyiapkan jurus kuda-2 dan jurus 1000 tendangan tanpa bayangan..haaaaaaiiiiiyaaaaaahhhhhh.....!!! kami berduapun berkenalan.


CHOO YUN FAAT : hai brother...nama-yuu sapah..?? [pintanya dnegan penuh gagah]


syabab : hainyahh..nama aye syabab revalations [sama gagahnya]


CHOO YUN FAAT : yuu.. nagapin di negri aye.??


syabab : critanya begini bos, tadi setelah sholat isya' aye nguantuk banget, akhirnya aye ketiduran, dan anehnya lagi, tiba-2 udah ada di negri BHONG-BOHONG ini...


CHOO YUN FAAT : o00..begitu, nyasar critanya, hati-hati ente berjalan di negri ini sendirian, YUU akan dilahab mentah-2 oleh penguasanya. 




syabab :  oh..yach [terkejut], naluri wartawan-ku mulai nampak, akhirnya aye memberanikan diri, berwawancara dengan-nya... 




Sampai disitu saya bertanya,





syabab : katanya negeri bohong-bohongan, kok ceritanya beneran ?
CHOO YUN FAAT : menjawab, negerinya memang beneran tapi pejabatnya dan penguasanya yang suka berbohong, bahkan ada pejabatnya yang satu hari berbohong sampai lima kali.




 syabab : kalau pejabat satu hari berbohong sampai lima kali, yang dibohongi siapa ?
CHOO YUN FAAT menjawab, yang dibohongi ya tentu rakyat to mas, soalnya pejabat ini memang hobinya berbohong, jadi karena sebelumnya sudah banyak berbohong, maka untuk menutupi kebohongan sebelumnya, ya harus harus banyak berbohong, lima kali sehari , kecil katanya. [kayak sholat 5 waktu ajeh neh, dalam hati]
CHOO YUN FAAT : Yang aye merinding itu mas “ dibulan puasa “, semua umat Islam minta ampunan dari Allah, pejabat ini terus berbohong, ndak tahu mas, neraka mana nanti kaplingnya dia.





syabab : Lha terus, rakyat apa yang percaya ?
CHOO YUN FAAT :  Ya mungkin, ada satu dua yang percaya dari 200 juta rakyat, yaitu yang bodoh-bodoh karena pejabat ini sebenarnya kan juga bodoh, tapi tidak merasa bodoh.hebat kan..??!!





syabab : Lho, bodoh kok bisa jadi pejabat.
CHOO YUN FAAT : ya bisa to mas, sebab Rajanya paling suka dibohongi dan dibodohi.
Disamping itu mas, kebodohan pejabat ini, pikirnya dia bisa menjabat terus sampai hari kiamat, [sambil tertawa cekikikan] padahal sebentar lagi pejabat itu pensiun lho, dan nanti kalau sudah pensiun semua kebanggaannya akan lenyap dan yang ada hanya cap “ Pejababat Bohong “, jadi dimata rakyat nanti tak lebih baik dari sampah.
Ada lagi mas kebodohannya, Pejabat ini bangga kebohongannya disiarkan di TV di Radio dan di Koran-koran, lha kalau sudah begini sebenarnya media yang beruntung.





syabab : Lho.. apa maksudnya media untung ?
CHOO YUN FAAT : Begini lho mas, berita kebohongan pejabat tadi oleh media di jual ke pengusaha, jadi begini lho mas, berita tersebut kan disiarkan di TV di Radio dan di Koran-koran, dan ini laris dilihat di dengar dan dibaca rakyat, kalau banyak berita yang dilihat, dibaca dan didengar rakyat maka banyak perusahaan yang pasang iklan disana, dan kalau ada berita begini bayarnya mahal lho mas, di TV katanya 1 menit bisa puluhan juta, jadi kasarnya media itu jual kebohongannya pejabat kepada perusahaan.





syabab : Lho... perusahaan kok ya mau beli kebohongannya pejabat, sudah gitu bayarnya mahal lagi.
CHOO YUN FAAT :  sebetulnya yang beli kebohongan itu bukan perusahaan, tapi yang beli rakyat juga. Jadi singkatnya Perusahaan kan bayar sama media, terus buat ongkos bayar media perusahaan menaikkan harga jual produknya dan produknya yang beli rakyat.





syabab : Wah kalau begitu, rakyat ini kan celaka dua kali, sudah dibohongi pejabat, malah harus bayar lagi dan bayarnya kontan, Memang nasib, rakyat negeri Kurowo ini lagi sial, jatah makan dihabiskan penguasa, ngomong bener dituduh terrorist, pejabat bohong rakyat suruh bayar.





Selanjutnya CHOO YUN FAAT memberikan nasehat kepada saya,
mas syabab,  aye nasehatkan,  janganlah mas  sekali-kali pingin jadi pemimpin atau pejabat kalau tidak bisa pegang amanah, apalagi di negeri seperti negeri BOHONG-BOHONG itu, karena lingkungan-nya sudah rusak sistimnya juga rusak, lha yang buat aturan kan manusia, jadi jika manusianya rusak aturannya dijamin merusak pula, dan kamu jangan sekali-sekali dinegeri kurowo bicara maslah aturan Allah lebih baik dari aturan manusia, bisa-bisa kamu dituduh terrorist, karena panutan negeri Kurowo adalah iblis Bush dan Obama, pada hal sesungguhnya bila semua mau selamat dunia dan akhirat syaratnya kan cuma satu, ikuti aturan yang menciptakan manusia.




CHOO YUN FAAT : aye menambahkan, sebenarnya pemimpin itu juga cerminan rakyatnya, kalau pemimpinya tidak benar pasti sebagian besar rakyatnya ya tidak benar, karena yang memilih pemimpin di negeri BOHONG-BOHONG itu kan juga rakyat, karena dasarnya suara terbanyak, jadi ya jangan sepenuhnya salahkan pemimpin.





syabab : Lho.. tadi kata nya ada pejabat yang satu hari bisa berbohong sampai 5 kali, siapa namanya BOZ..!!, jabatannya apa ?




CHOO YUN FAAT : Kalau namanya tidak boleh disebutkan, meskipun sudah bukan rahasia lagi, tapi itu kan etika, kalau inisial sih boleh, yaitu Mr.BOHONG, jabatan kepala penegak hukum dan pejabat DPR.




syabab : Lho, lho lho, kalau kepala penegak hukum dan pejabat DPR suka berbohong artinya kan tidak jujur BOZZ, padahal salah satu syarat Pemimpin kan jurjur, terus gimana jadinya ngeri BOHONG-BOHONG tersebut ?





CHOO YUN FAAT : Jadinya ya seperti yang saya ceritakan tersebut diatas, mas  itu koyo sudah pikun toh, cerita belum selesai sudah lupa,,,,  jadi saya teruskan ya.




Seorang pemimpin memang sudah sewajarnya dan sudah seharusnya menjadi panutan anak buah, sebaliknya anak buah juga sudah sewajarnya mencontoh pemimpinnya, atau mengikuti perilaku pemimpinnya, sehingga tidak mengherankan bila pemimpin berikutnya ya tidak jauh beda dengan pemimpin sebelumnya.




Lebih-lebih dalam institusi penegakan hukum yang dimana sistim komando diberlakukan, sulit rasanya anak buah bisa menolak perintah atasan meskipun sebenarnya perintah atasan tersebut kadang merupakan tindakan yang bertentangan dengan norma termasuk norma agama, akibatnya hampir pasti sebagian besar mereka hanya patuh pada pimpinan.




Pada awalnya bawahan memang merasakan adanya pertentangan dalam batinnya, bahwa apa yang telah mereka lakukan sebenarnya bertentangan dengan hati nurai sekaligus norma agama, namun karena itu perintah, maka dia tidak bisa menolaknya, karena dia tahu benar bila menolak perintah atasan ada sanksinya dan bila sering kena sanksi akibatnya pangkat/ karier dan kenaikan gaji bisa terhambat.





Selanjutnya mereka mulai berfikir dagang, kalau untuk masuk saja sudah harus mengeluarkan puluhan juta rupiah, apa jadinya kalau saya menolak perintah atasan, bisa jadi pangkat tidak naik jabatan kosong, gaji tidak naik, terus kapan kembali modal. Kalau sudah begini mental sudah mulai rusak maka diapun tanpa terasa sudah mulai menjadi robot, akal sehat mulai dibuang, norma mulai ditabraknya, dan patuh dan loyal pada atasan jurus pamungkasnya.[jadilah KORUPTOR]




Sekarang mereka sudah mempunyai jabatan, dan untuk menggapai jabatan tersebut tidak gratis, maka berfikir dagangnya lebih pintar lagi, kalau yang sebelumnya hanya berfikir kapan balik modal, sekarang mereka berfikir kapan untung, dia mulai mengeluarkan jurus-jurus baru.[TIKUS-NYA]





Jurus baru tersebut sebenarnya sudah mereka peroleh sebelumnya tapi tidak mungkin dikeluarkan saat itu karena sebagi murid yang baik pasti tahu kapan jurus-jurus tersebut boleh dipergunkan, karena seperti dalam dunia persilatan memang ilmu tidak boleh diobral, hanya boleh dikeluarkan pada saat yang tepat, dan sekaranglah waktu yang tepat untuk mengeluarkan jurus tersebut.





Selanjutnya sampailah mereka pada posisi puncak.
Karena merasa posisinya sudah sudah dipuncak maka dia boleh mengeluarkan jurus yang dianggap bisa melindungi dirinya sampai kiamat, yaitu jurus “ TIKUS BERDASI “ artinya :




1. apa saja yang bisa dimakan dimakanlah, tidak peduli jatah rakyat, jatah orang miskin, jatah korban bencana alam, yang penting perutnya bisa gendut dan biarlah rakyat miskin dan mereka yang kena bencana mati kelaparan, perilaku ini karena dia merasa tidak akan mati sehingga harta yang dia kumpulkan bisa menghidupi sampai hari kiamat, padahal dia lupa, kalau sudah dipuncak dan umur sudah tua sebentar lagi pensiun, dan kalau sudah pensiun kena syndrome, karena semua kebanggaannya akan lenyap, selanjutnya semua penyakit merasuki dirinya, dan kalau sudah sakit, hartanya tidak bisa dia nikmati, akhirnya dia mati menyedihkan, tentu bukan rakyat yang sedih, rakyat sih tak peduli, tapi dirinya sendirilah yang sedih karena yang dihapannya jelas nampak neraka jahanam.





2. apa yang bisa dia libas maka dilibaslah jika merasa tidak patuh padanya, tak peduli mereka dipihak kebenaran, ini dia lakukan karena dia merasa bisa berkuasa sampai hari kiamat, padahal sebentar lagi dia pensiun, dan ketika sudah mendekati hari H, keringat dingin tiap hari membasahi tubuhnya dan ketika serah terima jabatan gemetaran dirinya, sampai dirumah tiap malam sulit tidur, membayangkan semua dosa-dosan yang pernah dibuatnya jangan-jangan besuk aku diperiksa KPK, dan bawahan yang pernah dihukumnya nanti berkuasa.






3. siapa yang bisa dia bungkam maka di bungkamlah dia meskipun yang dibungkam menyuarakan kebenaran, karena suara kebenaran inilah yang menyebabkan telinganya congek, bahkan pembungkaman ini hukumnya wajib untuk bisa menyenangkan iblis pujaannya.




4. siapa yang bisa dia bohongi maka dia bohongilah mereka, meskipun harus membohohi 200 juta manusia, karena dia merasa semua manusia bodoh yang bisa dibohongi sepanjang masa, padahal dialah sebodoh-bodoh manusia, dia tidak sadar bahwa kebohongannya sebenarnya hanya membohongi dirinya sendiri, dan karena kebohongannya maka kehinaan demi kehinaan yang dia terima, dan setelah pensiun semua kebanggannya lenyap jadilah dia manusia terhina bagaikan sampah bahkan lebih hina dari sampah.





Bila perilaku tersebut diatas terjadi maka dapat dipastikan lebih 90 % rusaklah lingkungan institusi tersebut, karena genersai penerusnya tidak akan menyimpang jauh dari generasi pendahulunya karena lingkungan sudah terlanjur terbentuk bahwa penyimpangan adalah kewajaran dan kebenaran adalah barang langka, dan barang langka pasti akan disimpan di gudang.




CHOO UN FAAT : Itulah mas, sedikit gambaran negeri BOHONG-BOHONG, yang sebagian besar penguasanya sudah tidak percaya pada Tuhan-nya, memang kelihatannya mereka semua mempunyai agama, tapi perilakunya justru bertentangan dengan agama yang dianutnya.




Tapi itu semua rencana manusia, khususnya manusia-manusia kufur, mudah-mudahan Allah segera memberlakukan rencanaNya yang lebih sempurna untuk menyelamatkan negeri ini, mudah-mudahan barang langka yang dimasukkan gudang dikeluarkan oleh Allah dan di terapkan nya SYARIAT DAN KHILAFAH...[ganti rezim-ganti system]..amin  





syabab : wah anda hebat..!! memaparkan keadaan negri BOHONG-BOHONG ini dengan sempurna.
CHOO UN FAAT : lah iyah, aye kan mantan pejabat negri BOHONG-BOHONG, jadi setidaknya saya tahu benar jalan historis-nya...ngoten mas [begitu mas]. 




syabab : ok bozz, matur suwun telah berduet jurus-2 pemikiran dnegan aye, aye mau kembali kedunia nyata dulu bozz,kapan-kapan kita curhat lagi yach bozz...!!
CHOO YUN FAAT : ok coee...!! bye wassalamualikum.wr.wbr... 




syabab : waalaikumsalam.wr.wbr...



begitulah wawancara saya dengan pendekar legendaris CHOO YUN FAAT, ternyata dunia mimpi itu bisa mendapatkan wangsit yang bermanfaat juga rupanya...ok coe, selamat membaca, aye mau melanjutkan mimpi yang laen dulu yee, mudah-2 ketemu pendekar-2  idiologis yang laen...bye yoo.. muachhhh....!! I love to ALL.



assalamualaikum.wr.wr....
by : syabab revalations
Read more >>