GW MO KHILAFAH, LO MO APA ?! Hare Gene Demokrasi? Gile aja lo bro !! Demokrasi ? nggak deh ..!! Demokrasi= basi !! tau galo ?? Demokrasi itu belenggu, kawan Cuma dua solusi : Syariah dan Khilafah. Yoi Ga Choy !!?

Rabu, 27 Juli 2011

Pacaran Budaya Orang Kafir

Pacaran dikalangan remaja saat ini bukanlah hal yang asing lagi. Di era global yang sudah tidak tahu malu ini, pacaran sepertinya adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan demi mendapatkan pujian dari teman-temannya. Kadang kala pacaran juga dijadikan sebagai ajang untuk mempunyai rasa semangat juang dalam belajar. Benarkah seperti itu?

“Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali bersama mahram.” (Muttafaq ‘alaih, dari Ibnu‘Abbas.R.A)

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena setan akan menyertai keduanya.” (HR. Ahmad)

Kita kaji kembali apakah pacaran itu dan dari mana asal kenapa seorang terjadi pacaran. Pacaran merupakan suatu hubungan dimana antara laki-laki dan perempuan yang sudah menikah dengan sah melakukan hubungan romantis (bukan bermesraan / berhubungan intim) dan ini dibolehkan dalam agama Islam. Namun tidak dengan Kafir bangsa barat. Pacaran merupakan definisi dari suatu hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang bertujuan untuk mencari tahu kepribadiaannya agar bisa dijadikan sebagai pasangan dalam hidupnya. Disinilah letak kesalahan para remaja ini.

“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.”

Ada juga sekarang ini istilah pacaran islami. Katanya sih pacaran yang Cuma hubungan terus omong-omongan doang. Walau pun omong-omongan, kalau bertatap muka itu sama saja dengan berbuat zina. Zina tersebut dikatakan sebagai zina mata. Bahwa seorang laki-laki tidak boleh berpandangan / terlalu lama berpandangan / dengan perempuan / sebaliknya karena disisi mata seorang perempuan pasti ada beberapa iblis yang sanggup memberikan angan-angan kepada si laki-laki dab perempuan.

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung

Budaya berpacaran saat ini sudah sangat rusak dan marak. Bahkan kami sendiri saat berada di sebuah warung di jalan cokro aminoto, kami selalu mendengar perbincangan orang-orang yang sedang berpacaran “ya nanti kalau aku marah gimana…..” “marah ya marah kenapa diomongin” menurut tafsiran kami, disinilah letak kebodohan remaja-remaja saat ini. Mereka membicarakan panjang lebar suatu yang yang sangat tidak penting dan tidak berhubungan dengan kehidupan di dunia maupun di akhirat.

“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (indah memesona), dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kalian sebagai khalifah (penghuni) di atasnya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerhatikan amalan kalian. Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan wanita, karena sesungguhnya awal fitnah (kehancuran) Bani Israil dari kaum wanita.” (HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)

Bagaimana nasib bangsa ini jika para pemuda Indonesia berhasil di isi oleh doktrin-doktrin yang sesat dari bangsa kafir amerika? Bagaimana pula masa depan umat Islam jika saat ini mereka melakukan hal yang tak berguna dan tidak mendapatkan faedah-faedah apa pun dari apa yang mereka lakukan? Bagaimana pula Al qur’an yang sudah menjadi pedoman untuk hidup bahagia di dunia dan akhirat?

Semoga dari pembicaraan ini kita bisa menyimak apa makna kehidupan di dunia ini. Menurut kami, orang yang berpacaran adalah orang yang bukan islam. Bukan beragama Islam. Dan bukan pula memegang teguh agama Islam. Supaya kita termasuk golongan orang-orang ahlussunnah wal jama’ah. Amien.

Hak Cipta

[Luqman Abdurrahman Shaleh]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syariah Islam dan Khilafah Harga mati!! HARAM mengambil sistem selain Aturan ALLAH (Syariah Islam). Sistem Kapitalisme Sekularisme(Demokrasi)dan Sosialisme Komunisme hanyalah sistem yang tidak lebih dari peradaban Sampah!! yang tidak layak untuk di terapkan di dunia.